Sabtu, 03 Mei 2014

Hello May!

Rasanya kurang pas sekali ya ngasih judul postingan "Hello May" disaat sudah menginjak (hailah) hari ketiga di bulan Mei ini. Harusnya diawal bulan gitu ya biar enak. But who cares hahaha.

Udah lama gak nyampah disini, dan jujur saya kangen sekali nulis tulisan gak jelas kayak gini. Entah emang kurang kerjaan atau emang gak ada kerjaan. Atau mungkin dua-duanya? Entah. Yang pasti makna keduanya sama aja.

Mulai senin saya libur nih, sampai kamis sih (tanggung banget astaga kenapa para guru itu sangat tega) dan rencananya saya mau ngelanjutin ff saya yang terbengkalai ehem confession (TOLONG INI NGOMONG DOANG MAU DILANJUT TAPI KAGAK MULU) sama tentu saja summer case -yang semakin kesini ceritanya makin absurd. Saya juga ada beberapa ff oneshot sama drabble nya 100FFProject nih hahaha btw project itu kayaknya akan selesai nanti ya.. Nanti... Nanti..

Ngomong-ngomong, kemarin saya iseng nulis flashfict. Dan biar postingan ini makin panjang, saya post disini aja ya HAHAHAHAHA.




**



Autumn.












Hari pertama di musim gugur dan Ariana masih setia dengan kertas berwarna maroon nya. Iris biru milik gadis berusia 15 tahun itu menatap intens kertas tersebut. Jika diperhatikan, itu bukan kertas biasa. Terdapat beberapa kata yang tertulis diatasnya.
Tidak banyak, sampai 20 kata pun tidak, namun sudah dapat membuat seorang Ariana bergeming begitu lama. Membuatnya terus menanti musim gugur di setiap tahun nya.

Ariana menghela napasnya pelan. Kedua matanya terpejam saat merasakan angin musim gugur yang menerpa wajahnya; lembut sekali. Namun terasa menyakitkan. Ia tersenyum kaku.
Dadanya terasa sakit, genggamannya pada kertas berwarna maroon itu semakin kuat. Terlalu kuat hingga akhirnya ia memutuskan untuk berhenti, menundukkan kepalanya, lantas mulai terisak pelan.
Terpaan angin musim gugur semakin kencang. Perasaannya saja, atau memang angin sengaja membawa begitu banyak kenangan dari masa lampau? Dan sialnya, Ariana menerima terpaan angin tersebut dengan rela.

Ia akui, selama ini ia telah membiarkan dirinya sendiri terjebak dalam sebuah ilusi semu. Membohongi dirinya sendiri dan berkata bahwa semua nya akan sama seperti dulu. Tak ada yang berubah -karena memang bagi Ariana, tidak akan pernah ada yang berubah. Semuanya. Kecuali angin musim gugur yang semakin lama terasa semakin menyakitkan dan menenangkan secara bersamaan.

Ariana mendongakan kepalanya, ia kembali menatap kertas berwarna maroon itu lantas tersenyum kecil. Dengan kaku ia mulai membaca untaian kata yang tertulis diatasnya.

"My dearest daughter, happy birthday. Sorry but I have to go now. I love you."

**

"Mom, kapan hari ulang tahun ku?"

"Hari pertama di musim gugur."

"Tidak ada tanggal yang pasti?"

"Tidak."

"Kenapa?"

"Musim gugur menyimpan banyak kenangan untuk kita. Untukmu, untuk Ibu dan Ayah."

"Kenapa?"

"Ayah mu pergi di hari pertama di musim gugur, tepat saat kau lahir ke dunia. Dan kelak, Ibu juga akan pergi dihari yang sama."

End.



20140502.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

[!!] Gunakan bahasa yang sopan. Terima kasih.