C-clown's Kangjun and OC.
Drabble. Teen. Romance/angst?
Kangjun benci mengakuinya, namun ia mulai merasa jenuh dengan sikap gadis yang berstatus sebagai kekasihnya.
**
"Cobalah untuk jujur. Kau kenapa?"
Kangjun menghela napasnya pelan sesaat setelah mengucapkan 5 kata tersebut, ia sudah tahu jika gadis dihadapannya ini hanya akan melirik sekilas kearahnya, menatapnya aneh lantas kembali sibuk dengan buku-buku tebalnya. Merasa tak dihiraukan, Kangjun menarik buku tebal milik gadisnya tersebut lalu melemparnya ke sembarang arah, iris cokelat kelam milik Kangjun menatap gadis itu intens. Ia sudah lelah dengan semuanya. Ia butuh penjelasan serta pengakuan langsung dari gadis yang sudah menemani nya selama 1 tahun terakhir.
"Ada apa?"
"Apanya?"
"Ada yang salah denganmu," Kangjun kembali menghela napasnya, mencoba bersikap setenang mungkin dan mempertahankan kesadarannya. Jika tidak, mungkin segala hal yang berada di benak nya akan mengambang keluar dan -tentu saja- akan menjadi boomerang bagi hubungannya dan gadis itu. "-Tidak, daridulu kau memang selalu begini. Apa ada yang salah denganku?" Kangjun memberikan tatapan mengintimidasi terhadap gadis tersebut.
"Apa maksudmu? Kau kenapa?"
"Kau yang kenapa. Apa kau jenuh? Apa kau benar-benar serius dengan hubungan kita?" Kangjun mulai meninggikan nada suaranya. "Kau tahu, aku akan mempertahankanmu jika kau juga melakukan hal yang sama padaku. Tapi kau selalu mengabaikanku." sorot mata Kangjun menjadi sedikit sendu.
Gadis itu menghela napasnya malas, ia mengambil handphone yang berada di saku blazer nya lalu mulai memainkannya tanpa menghiraukan Kangjun yang masih bergeming sembari menatapnya tidak percaya.
"Kau berlebihan." ujar gadis itu dengan suara datar. Tidak ada emosi didalam ucapannya -berbanding terbalik dengan setiap suku kata penuh penekanan yang keluar dari bibir Kangjun.
Kangjun tertawa pelan dengan suara aneh, ia kembali menatap gadis itu lalu duduk dihadapannya.
"Hei."
"..."
"Aku hanya ingin kau jujur."
"...."
"Aku mencintaimu, kau tahu? Aku tidak ingin kehilanganmu. Namun aku merasa jenuh dengan sikap apatis mu selama ini. Kau menganggapku apa?" Kangjun menyingkirkan handphone yang menjadi perhatian gadis nya itu lalu memasukannya kedalam saku jaket nya. Gadis itu menghela napasnya, ia tetap bergeming sembari menatap Kangjun datar.
"Kembalikan."
"Tidak sebelum kau berkata jujur padaku."
"Mengatakan apa? Demi Tuhan, Jun-ah, berhenti bertingkah layaknya anak kecil." Gadis itu mengacak rambutnya pelan sembari menatap Kangjun kesal. Sesaat kemudian ia beranjak dari duduknya lalu mengambil tas nya, gadis itu melirik sekilas kearah Kangjun lalu menghela napasnya.
"Aku ingin pulang."
"Jawab aku." Kangjun ikut beranjak, ia menghampiri gadisnya tersebut lalu mencengkram kedua bahu nya, Kangjun kembali memberikan tatapan mengintimidasi sembari mempererat cengkraman tangannya. "Apa sesulit itu?" Kangjun berbisik pelan.
"...."
"Aku tidak bodoh. Ada yang salah denganmu. Apa yang kau mau?"
"...."
"Kau menganggapku apa?"
"..."
"Saat aku menyatakan perasaanku padamu dulu, apa yang kau rasakan? Mengapa kau menerimaku? Bahkan setelah 1 tahun kau tidak pernah menyatakan perasaanmu yang sesungguhnya."
"Jun-a.."
"DIAM!" kesadaran Kangjun sudah berada diambang batas, ia menatap gadisnya tersebut secara intens lalu tersenyum kecil. "Apa ada yang lain?"
"Kau menuduhku selingkuh?" Gadis itu menepis tangan Kangjun, ia memijit pelipis kepala nya lalu menatap Kangjun dengan tatapan yang tidak dapat diartikan.
"Kau yang membuatku memiliki asumsi seperti itu." Kangjun tetap dengan pandangan mengintimidasi nya. "Benarkan?"
"Tidak."
"Jujur saja."
"Tidak."
"Lalu apa?"
"...." Gadis itu terdiam, ia kembali duduk di kursi nya lantas menatap Kangjun lamat. Seperkian sekon mereka sama-sama bergeming, hingga akhirnya suara gadis itu kembali menginterupsi sebelum Kangjun meledak membali. "Maaf." ujarnya pelan, ia menundukan kepalanya lalu menyembunyikan wajahnya diantara kedua tangannya.
"Aku... Ya, kau benar. Maafkan aku."
Detik itu juga Kangjun merasa tubuhnya mengambang keatas, lalu terjatuh begitu saja.
End.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
[!!] Gunakan bahasa yang sopan. Terima kasih.