"Berjanjilah."
"Saya tidak bisa menjanjikan hal yang saya ragukan, Nona."
"Lantas apa yang membuatmu ragu, Himchan-ah?"
Iris mata merah terang milik gadis itu menatap sosok dihadapannya dengan wajah datar. Gadis itu mencengkram ujung gaun berwarna putih yang ia kenakan dengan gusar; gadis itu tidak bisa memungkiri kenyataan tersebut. Ia khawatir. Ia takut. Takut jika makhluk dihadapannya ini akan pergi darinya dan tak kembali lagi.
"Segalanya." Himchan menghela nafasnya lantas balik menatap iris ruby milik gadis dihadapannya. Cantik sekali, sampai kapanpun iris mata milik gadis tersebut akan selalu menjadi bagian favorit Himchan.
"Kau tahu, Nona, kau tahu alasannya. Jangan memojokan saya."
"Aku tidak memojokanmu! Kim Himchan! Demi apapun, kau tidak boleh menemui Raja laknat itu! Apa kau pikir kau dapat kembali dengan selamat?" nada suara gadis itu mengeras, tubuhnya bergetar hebat, iris matanya kini berubah menjadi lebih terang; tampak menakutkan dan indah dalam satu waktu.
Gadis itu beranjak dari tempat duduknya. Sesaat kemudian sepasang sayap berwarna hitam kelam mencuat keluar dari balik tubuh sang gadis. Ia mengeram keras lantas mencakar meja dihadapannya.
"Nona!" Himchan beranjak dari duduknya. Dengan segera tangan kekar miliknya menarik gadis itu lantas mendekapnya erat. Tidak mempedulikan bau anyir disertai cairan berwarna merah pekat yang terus keluar dari punggung serta tangan Himchan. Gadis itu mencakarnya dengan brutal.
"Nona Arion, tenanglah." Himchan mempererat dekapannya.
"Saya tetap akan pergi, Nona. Ini semua demi keselamatan bangsa kita. Maaf." Himchan melepaskan dekapannya saat merasa kondisi Arion sudah mulai stabil. Iris mata gadis itu kini mulai berubah menjadi biru terang.
Arion melepaskan genggamannya pada Himchan, ia menundukan kepalanya. Tubuhnya bergetar hebat.
Jika ia membiarkan Himchan pergi, apa Himchan akan kembali?
Apa Himchan akan tetap menyambutnya dengan senyuman bodoh dipagi hari?
Apa Himchan tetap akan membuatkan masakan untuknya?
Apa Himchan tetap bisa bertukar pikiran dengannya saat ada masalah?
Apa Himchan tetap akan menenangkannya seperti tadi?
......Apa seorang Kim Himchan tetap akan tinggal bersama Arion setelah semuanya berakhir?
Persetan dengan semuanya. Arion tidak ingin kehilangan Himchan. Apapun yang terjadi.
"Kau butler sialan! Bukankah sudah kubilang jika kau tidak boleh pergi? Biarkan para pasukan kerajaan yang menyerang Raja Kou! Tugasmu hanya tetap tinggal disampingku, Kim Himchan. Apa kau sudah berani menentang majikanmu?!" Arion berteriak, ia mengacak rambutnya frustasi lalu berjalan menjauh dari Himchan.
"Maaf." ucap Himchan pelan, sesaat kemudian pria itu merentangkan sayap berwarna putih miliknya. Ia tersenyum kearah Arion lantas sedikit membungkukkan badannya.
"My Lady, I'll be back soon, trust me."
Dan sosok Himchan pun kini menghilang seolah tertelan oleh gelapnya malam.
****
P.s; my first fantasy fanfict /le cry/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
[!!] Gunakan bahasa yang sopan. Terima kasih.