Sabtu, 04 Mei 2013

Hello and Goodbye. -2

Goodbye.







*****************



'Annyeong, Myungsoo-ah kkkk. Maaf tadi malam aku langsung pergi begitu saja, jujur, aku takut.
Myungsoo-ah, mungkin kau berfikir bahwa aku tidak mempunyai perasaan yang sama denganmu, tapi kau salah.
Aku juga mencintaimu, tapi aku tidak bisa... Aku takut, aku takut jika nanti kita tidak dapat bersama, aku takut kau akan malu mempunyai gadis bisu sepertiku.
Myungsoo-ah, sebenarnya aku tahu jika kau sering memperhatikanku, karena aku juga melakukan hal yang sama. Aku sering melihatmu sedang memotret atau melukis ditaman, aku ingin mendekatimu, tapi aku tidak bisa. Hingga akhirnya kau mengajakku berkenalan, kau tahu bagaimana rasanya? Aku sangat senang kkk.
Myungsoo-ah, aku memutuskan untuk pergi, aku takut jika terus bersamamu perasaanku akan semakin membesar. Dan aku tidak mau itu terjadi.
Myungsoo-ah, selamat tinggal, terima kasih untuk beberapa bulan terakhir, aku tidak akan pernah melupakanku. Saranghaeyo myungsoo ya.

-Kim Hana.'


Aku tertegun membaca surat dari Hana. Aku menundukan kepalaku, meremas pelan surat yang kugenggam. Bodoh, kau bodoh Kim Hana, mengapa kau berfikir seperti itu?
"Na-ya..." lirihku pelan.
Aku meremas dadaku, rasanya seperti ada ribuan belati tajam yang menghujam jantungku. Rasa bersalah, sakit, kecewa, semuanya menjadi satu di benakku.
"Kim Hana." aku memandang tembok kamarku yang penuh dengan foto dan juga lukisan wajahnya. Gila? Ya, aku memang gila. Bukankah sudah pernah kukatakan sebelumnya? Dia adalah candu bagiku, dan sekarang merambah menjadi obsesi, mungkin.
Aku beranjak dari tempat tidurku, menghampiri sebuah cermin yang cukup besar. Terdapat cukup banyak foto Hana yang aku tempel di cermin ini. Sebuah senyuman getir terlukis diwajahku.
"Na-ya." lirihku, aku memegang cermin tersebut secara perlahan.
Aku menundukan kepalaku, mataku memanas, kepalaku seperti akan pecah saat ini juga. Orang yang sudah sejak lama kau perhatikan, dan dalam waktu beberapa jam kau kehilangannya begitu saja.
Aku mengepalkan tangan kananku. Sungguh, perasaanku sangat tidak karuan sekarang.
Aku mengangkat kepala ku lalu kembali tersenyum getir melihat pantulan wajahku di cermin. Kau bodoh, Kim Myung Soo. Bodoh, tidak berguna.
"Argh!" aku memukul cermin dihadapanku dengan cukup keras, pecahan cermin tersebut berhamburan. Cairan berwarna merah pekat dan berbau anyir mengalir dari telapak tanganku, aku menggenggam pergelangan tanganku, tidak memperdulikan rasa sakit yang mulai menjalar ditanganku. Tidak, rasa sakit ini tidak sebanding dengan rasa sakit yang kini kembali menghujam jantungku.
"Hana- ya." aku mundur beberapa langkah, hingga akhirnya pertahananku runtuh. Aku terduduk dilantai, air mata kembali menerobos keluar dari kedua kelopak mataku.
"Kim Hana.."














End.














Gimana? Aneh? Gantung? Ngahahaha xD
Rcl juseyo :)

Thanks.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

[!!] Gunakan bahasa yang sopan. Terima kasih.