Day1

Ok, so i decided to join this 30 day writing challenge in order to boost my mood because saya sangat alay dan anu sejak 44 hari yang lalu.
(Burn)
(No, that's not a joke)
(Really)
HAHAHA okay. "Your current relationship. If single discuss how single life is." adalah topik untuk hari pertama.
Dan karena saya sudah menjabat sebagai single selama 16 tahun, let me share my opinion about how single life is.
(Ngomongnya campuran)
(Forgive me and my bad english)
(But saya pengen look cool tho so saya bakal mix bahasa)
(Yang peduli siapa)
(Gak ada yang bakal baca ini kan)
Okay. Okay. Mari mulai dengan satu pertanyaan sederhana: gimana rasanya jadi single sejak lahir?
Jawabannya pasti beragam, kan. Karena setiap orang punya cara berpikir masing-masing. Dan gak semua orang single sejak lahir. Ada yang menodai gelar suci tersebut (ngakak bentar) dan memutuskan untuk menjalin hubungan sama lawan jenis, ada juga yang bernasib sama seperti saya dan memutuskan buat mengesampingkan segala sesuatu tentang relationship karena berbagai alasan.
Saya sendiri termasuk orang yang gak terlalu peduli sama status. Karena masih banyak hal yang lebih layak mendapatkan perhatian lebih dari saya. Jadi buat apa susah-susah mikirin status saya sekarang saat beberapa tahun kedepan saya sudah lebih dewasa dan siap?
"Kan nambah pengalaman."
Tiap orang kan punya sudut pandang yang berbeda. And my kind of 'nambah pengalaman' is different. Tuhan sudah menyiapkan jodoh buat kita, jadi kenapa tergesa-gesa? Toh saya sendiri masih ada di usia sekolah. 16 tahun. Masih banyak pengalaman lain yang bisa saya tambahkan ke dalam catatan saya.
Lagian jadi jomblo gak bakalan bikin lu mati muda.
Dan kalau ada yang nanya gimana rasanya jadi single sejak lahir, jujur aja saya gatau harus jawab apa. Toh gak ada perasaan khusus yang saya rasain. Saya belum pernah pacaran dan saya gak bisa ngebandingin perbedaannya. Tapi karena saya sendiri sering (banget) jadi tempat curhat orang tentang hal-hal yang menyangkut pacaran (saya sendiri gatau kenapa) saya jadi punya gambaran tentang gimana rasanya jadi taken. Dan karena saya juga pernah suka sama orang, saya sedikit tau rasanya kayak gimana.
(And it was the famous "one-sided-love with your senpai" story)
(Lemme talk about it later)
(SEMOGA DIA GAK BACA)
(Oh dia kan gak peka sampe sekarang)
(Bahkan gua gak yakin dia notice gua di salah satu friendlist facebook dia)
(YAUDAH)
HOGYA.
Haha lol abaikan tulisan di atas. Apa? Saya masih suka sama orang itu? Hahahahahahahahaha oke saya ceritain sedikit. Jadi saya ini tipe orang yang susah banget buat suka sama sesuatu/seseorang, dan sekalinya suka bakal susah banget ngelupainnya. Tapi saya juga gampang bosen. Bingung? Sama. Saya juga.
Dan saya sendiri punya lumayan banyak temen cowok dengan berbagai karakter. Tapi bahkan setelah nyaris empat tahun, belum ada yang bisa nangkep perhatian saya kayak dia. I adore him so bad, tapi saya udah gak suka lagi sama dia.
Sudut pandang saya bener-bener berubah setelah saya kenal sama dia.
Setelah untuk yang pertama kalinya saya suka sama orang.
Saya jadi sadar kalau single nggak seburuk itu. Dan masih banyak hal lain yang bisa saya lakuin selain pacaran. Lihat sisi positifnya, waktu saya jadi gak kebuang percuma. Lebih baik nunggu orang yang tepat daripada ngehabisin waktu sama orang yang salah, kan?
Dan sebenernya saya punya prinsip yang semoga saja bisa saya pegang sampai akhir.
Single dan taken sama saja, sebenernya. Statusnya aja yang beda. Tapi banyak yang bilang kalau jadi single itu bebas.
Siapa bilang?
Definisi bebas bagi tiap orang itu berbeda. Kalau kita single tapi pikiran kita sempit, kita gak bersyukur, kita terlalu mikirin sesuatu secara berlebih, apa itu bisa disebut bebas?
Kalau pengertian'bebas' bagi orang-orang itu artinya bebas buat deket sama banyak lawan jenis, mending kalian bobo aja.
Kebebasan itu gak dilihat dari status, tapi dari cara berpikir kita.
Dan sekali lagi saya bilang kalau jadi single gak seburuk itu. Yang nentuin kita bahagia atau nggak itu bukan orang lain, tapi diri kita sendiri. Semuanya berawal dari diri kita sendiri. Kalau sekarang banyak anak muda yang ngejadiin 'motivasi', 'nambah pengalaman' dan 'namanya juga cinta monyet' sebagai alasan buat ngumpulin mantan, yah itu hak kalian. Saya gak ada hak buat bilang pacaran itu gak baik, atau jadi single lebih baik. Seperti yang udah saya bilang sebelumnya, masih banyak hal yang lebih layak dapet perhatian saya. Masih banyak pengalaman yang harus saya cari. Masih banyak hal yang belum saya jamah. Jodoh ada di tangan Tuhan, dan saya yakin Tuhan gak akan ngebiarin kita kesepian sampai badan kita menyatu sama tanah.
*
...dan tulisan ini berakhir menjadi curhatan ala ABG labil.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
[!!] Gunakan bahasa yang sopan. Terima kasih.