Kamis, 18 September 2014

32. Radio

Radio. General. Drabble. AU/um I'm not sure...baca saja.

F.CUZ's Fanfiction.

Shim Yejun.

**

Rasanya menyakitkan saat tahu jika mantan kekasih kita sudah moveon. Ya, dia sudah menemukan pengganti kita! Sialan, memang. Disaat kita susah payah mencoba melupakannya, disaat pikiran dan hati kita masih dipenuhi oleh kenangan-kenangan manis yang sekarang sudah menjadi tak berarti, saat semua yang kita lihat dan kita pikirkan selalu berhubungan dengan dia. Terakhir, saat kita menyesal dan merindukannya, dia dengan polosnya bersenang-senang dengan orang lain.
Hah! Sampai kapan kalian ingin begini terus? Bukankah hidup harus terus berlanjut?

Pikirkan kalimatku, kawan. Mungkin dia memang gadis yang cantik, sexy, pintar, manis dan sangat sempurna. Tidak ada yang dapat menggantikan dia. Aku tahu, aku tahu. Tidak ada yang mempunyai senyum semanis dia, kan? Bahkan Girls Generation pun kalah oleh senyumnya. Oh, atau bayangkan saat ciuman pertama kalian! Manis, bukan? Ya! Manis! Seperti senyum dan ucapannya saat mengucapkan selamat tinggal pada kita. Manis sekali. Mungkin setelah ini kalian akan overdosis karena terlalu sering memikirkan hal yang manis. Hubungannya apa? Aku tidak tahu. Aku calon insinyur, bukan calon dokter.

Baiklah, kawan. Siaranku sore ini sudah selesai. Silahkan pikirkan kalimatku baik-baik dan ingat bahwa move on is not about find a new love, it's about how to change our point of view!

Aku, mahasiswa tampan semester akhir yang entah kapan akan lulus, undur diri. Salam sayang dari Shim Yejun.


Yejun melepaskan headphone yang sudah ia pakai selama 30 menit terakhir. Seulas senyuman menggelikan terukis diwajahnya saat mengingat ucapannya beberapa saat yang lalu. Tolol, bodoh, dungu -entah sudah berapa kali Yejun mendapat cercaan seperti itu atas siarannya yang memang sangat tidak berguna. Tidak education dan semacamnya. Tapi bukanlah Shim Yejun jika mempedulikan hal kecil seperti itu, toh pihak kampus tidak melarang dan beberapa mahasiswa menyukai siarannya. Jadi, tidak salah, bukan? Ini caranya menghabiskan waktu selama skripsi nya terus ditolak mentah-mentah oleh makhluk menyeramkan yang menamai diri mereka...ah sudahlah. Yejun sudah cukup lelah dan putus asa.

Mungkin tahun depan dia akan di drop out.

Hoh, siapa peduli?

Yejun menutup mulutnya dengan tangan kanannya lantas melirik kearah jam dinding. Pukul 8 malam dan ia sudah mengantuk. Tumben sekali. Yejun mengambil ranselnya lalu keluar dari ruang siaran tersebut sembari bersenandung pelan.

Koridor kampus sudah mulai sepi, beberapa lampu bahkan sudah dimatikan dan selama Yejun berjalan, dia belum menemukan satupun manusia yang dia kenal. Ia menghela napasnya pelan lalu kembali berjalan menuju anak tangga yang tinggal beberapa meter darinya.
Hingga tiba-tiba saja Yejun menghentikan langkahnya saat mendengar suara langkah kaki yang menaiki anak tangga.

Tap..tap..tap

Suaranya semakin mendekat. Yejun menaikan sebelah halisnya lalu mencoba untuk menajamkan indera pendengarannya. Terdengar lebih dari satu langkah kaki. Ada banyak orang yang menaiki anak tangga.

Semakin lama suara langkah kaki itu semakin mendekat. Yejun menahan napasnya, dengan segera dia menggelengkan kepalanya lalu kembali berjalan menuju anak tangga.
Kampus Yejun memang terkenal angker karena banyak sekali mahasiswa yang mati. Entah bunuh diri karena menjadi korban bully, stress, bahkan ada yang menyebutkan jika sempat terjadi pembunuhan di kampusnya. Apalagi lantai 3, tempat Yejun berada sekarang, disebut sebagai tempat yang paling menakutkan. Banyak sekali saksi mata yang mengaku melihat sosok mantan mahasiswa yang keluar masuk ruang siaran radio pada jam-jam malam, atau bahkan mereka mendengar derap langkah kaki seperti apa yang Yejun dengar sekarang. Namun Yejun, yang mengklaim dirinya sebagai pemilik ruang siaran, merasa tidak pernah melihat penampakan, padahal dia beberapa kali pulang larut.

Yejun tidak mengalami kesulitan sedikitpun saat menuruni anak tangga tersebut, tidak ada yang menghalanginya. Hah! Semua isu yang beredar hanya sebuah bualan belaka. Yejun tersenyum senang lantas kembali melanjutkan langkahnya sembari bersenandung pelan.

End.

Epilogue.




"Hyung, bukankah itu suara Yejun?"




"....Oh,ya. Ini sudah malam."


**

Gak yakin ini genrenya apaan HAHAHAHAHAHA tapi oh yes F.cuz comeback! Mereka comeback! Dan si maknae Yejun-ie ini astaga saya gak kuat. Dia manis sekali.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

[!!] Gunakan bahasa yang sopan. Terima kasih.