Kamis, 11 September 2014

30

Jealousy. General. Friendship/Comedy. 873 words. ToppDogg's fanfiction.

Kim Hansol and Kim Byungjoo (Bjoo)

**





Kim Hansol menutup mulutnya dengan tangan kanannya, entah sudah yang keberapa kali pria dengan paras manis itu menguap pagi ini. Mungkin practice room di StarDoment memang kekurangan oksigen -apalagi saat 13 pria berada didalamnya, menari dan menyanyi hingga membutuhkan banyak energi, atau kemungkinan yang lain; Hansol memang sudah terlampau bosan.

Hansol bosan.

Kim Hansol bosan.

Astaga, apa ada sesuatu yang dapat Hansol lakukan?

Hansol mengedarkan pandangannya, pria itu memiringkan kepalanya saat melihat tubuh Hyosang yang tergeletak tak berdaya diatas lantai. Dada Hyosang tampak naik turun, keringat membasahi tubuh hyung nya tersebut. Hansol menghembuskan napasnya pelan lantas mengalihkan pada Byungjoo dan Jiho yang tampak sedang bercanda dengan sangat akrab.

Oh, jadi kini mereka bersenang-senang tanpa aku?

Ini tidak adil. Byungjoo seharusnya bersama Hansol. Mereka adalah pasangan dan selamanya akan terus begitu -dalam hal pertemanan, tentunya. Tentu saja Hansol dan Byungjoo masih menyukai melon dibanding pisang.

Lagipula, bukankah Jiho sudah mendapatkan partnernya sendiri? Si tua-bangka-pemarah-berwajah-malaikat Taeyang?

Hansol mendengus kesal saat melihat Byungjoo memeluk leher Jiho sembari tersenyum. Ngomong-ngomong, menurut Hansol, belakangan ini Byungjoo sedikit berubah. Dia lebih sering bersama Jiho daripada bersama Hansol.

Oh, dongsaeng kesayangannya memang berubah. Lihatlah, dia bahkan sudah melupakan Hansol yang sedang menatap kedekatannya dan Jiho dengan tatapan nanar. Untuk kali pertama, Byungjoo tidak menghiraukan Hansol.

Hansol sakit hati.

Apa perlu dia mendekati Taeyang untuk membalas dendam pada Jiho?

Tidak. Tidak. Bisa mati jika Hansol mengganggu hyung tertua nya itu.
Hansol menjatuhkan tubuhnya kelantai lantas menyender pada cermin besar, ia menutup kedua matanya beberapa saat untuk berpikir.

Kim Byungjoo jahat.

Kim Byungjoo sialan.

Aku harus mencari partner baru. Byungjoo sudah tidak menyukaiku.

Perkataan itu terus berputar di kepala Hansol. Pria berwajah manis itu hendak berteriak hingga tiba-tiba saja dia merasakan sesuatu yang dingin menyentuh pipinya.

"Hansol-ie hyung, apa kau haus?"

Itu suara Byungjoo.

Suara Kim Byungjoo.

Hansol membuka kedua matanya dan melihat senyuman polos milik Byungjoo. Tangan kanan Byungjoo memegang satu kaleng soda dingin yang ia tempelkan pada pipi Hansol.
Hampir saja Hansol ikut tersenyum karena..

.. oh astaga siapa yang tahan melihat senyuman Byungjoo? Nah, orientasi seksual Hansol harus dipertanyakan.

Namun kini Hansol menatap Byungjoo dengan tatapan datarnya. Hansol harus menjaga image nya karena dia sedang marah pada Byungjoo. Entah marah karena dan untuk apa. Hansol hanya sedang tidak ingin berbicara pada Byungjoo.
Byungjoo harus merasakan rasa sakit yang diderita Hansol. Terabaikan oleh partner sendiri itu menyakitkan. Byungjoo harus merasakannya. Ya, eye for an eye!

Hansol berdehem pelan. Dia menggeleng lantas beranjak dan meninggalkan Byungjoo begitu saja. Sehyuk yang kebetulan melihat mereka hanya bisa menaikkan sebelah halisnya. Sejak kapan Hansol menjadi dingin pada Byungjoo?

"Hansol-a, wae?" Sehyuk memegang lengan Hansol yang hendak melewatinya dan mendekati Sanggyun dan Sangwon yang sedang memakan ayam goreng. Hansol menghentikan langkahnya lalu memasang wajah polosnya.

"Kenapa apanya, hyung?" tanya Hansol. Sehyuk menghembuskan napasnya lalu melirik kearah Byungjoo yang sedang memperhatikan mereka berdua. Byungjoo tampak bingung sekaligus kecewa karena Hansol menolak tawarannya, padahal niatnya baik; ia takut jika Hansol mati kehausan. Akan sangat repot jika itu terjadi. Jadi, saat Jiho menawarkannya soda dingin, Byungjoo memilih untuk menyerahkan jatahnya pada Hansol.

Manis sekali.

Siapa yang jahat sekarang?

"Byungjoo? Kenapa?" tanya Hansol dengan ekspresi yang ia buat sepolos mungkin. Sehyuk mendengus lalu mendorong Hansol untuk mendekati Byungjoo.

"Rasanya aneh tidak melihat kalian bersama."

"Tapi aku ingin makan ayam juga, hyung. Maknae kurang ajar itu akan menghabiskannya!" Hansol menunjuk Sanggyun dan Sangwon yang hampir menghabiskan jatah ayam goreng mereka semua. Sehyuk tidak menghiraukannya dan langsung mendorong tubuh Hansol hingga menabrak Byungjoo yang masih bergeming.

Suara ramai di practice room pun terinterupsi oleh teriakan kesakitan nyaring milik Hansol dan Byungjoo. Semuanya terdiam. Sedangkan Sehyuk tersenyum setan.

Leader sialan.

"Kalian kenapa?" tanya Hojoon yang entah sejak kapan sudah berada di dekat Hyosang. Semua mata kini tertuju pada Hansol dan Byungjoo yang terjatuh dengan posisi menyedihkan. Hansol yang sadar akan posisinya yang berada tepat diatas Byungjoo langsung beranjak sembari merapikan pakaiannya. Ia menatap Sehyuk dengan tatapan benci lalu tersenyum aneh kearah teman-temannya yang menatapnya bingung.

"Kita tidak apa-apa. Iya, kan, Byung- astaga! Byungjoo-a!" Hansol berseru keras saat melihat Byungjoo masih terbaring dengan mengenaskan, wajahnya tampak memerah dan sangat kesakitan.

"Sakit...hyung." Byungjoo mencoba berdiri namun tidak bisa. Byungjoo tidak bisa bangkit. Mengenaskan. Hansol menatap iba kearah Byungjoo lalu dengan penuh kasih sayang membantu Byungjoo untuk berdiri.

"Sehyuk hyung, kau keterlaluan! Lihatlah kondisi Byungjoo! Bagaimana jika dia terluka parah?"

".....Salahmu terlalu berat, Hansol-ah." Sehyuk mengangkat bahunya tidak peduli. Seketika juga semuanya tertawa mendengar ucapan sang leader setan tersebut.

Hansol mendengus kesal. Kini semua orang berpihak pada leader setan itu dan tidak mempedulikan Byungjoo yang kesakitan. Hansol menoleh kearah Byungjoo yang tampak masih kesakitan lalu memegang wajah Byungjoo dengan penuh perasaan.

"Byungjoo-a, kau tidak apa-apa?" tanya Hansol khawatir. Byungjoo menoleh kearah Hansol lalu muncullah bunga-bunga berwarna merah muda menjijikan serta bintang bintang yang melatari mereka. No. Itu imajinasi Taeyang saja yang sedang tertawa keras melihat pemandangan dihadapannya.

Hyung sialan.

Hansol menambahkan nama Taeyang pada daftar orang yang akan dia tulis di Death Note.

"Hyung..."

"Iya?" Hansol menatap Byungjoo khawatir. Byungjoo melingkarkan tangannya di leher Hansol lalu kembali bergumam.

"Hansol-ie hyung.."

"Apa?"

"Hyung..."

"Demi Tuhan, Byungjoo. Kenapa?"

".....kau memang berat hyung."

Hening. Semuanya terdiam. Byungjoo merusak suasana.

"......PFT HAHAHAHAHAHAHAHAHA."

...itu suara Sanggyun dan Sangwon. Diikuti tawa semua orang yang ada disana -kecuali Hansol dan Byungjoo, tentunya.

End.







ADUH INI APA HAHAHAHAHAHAHAHAHA. Baru kali ini nulis genre ginian dan ini terinspirasi dari selca barunya Byungjoo. Saya gatau hubungannya apaan tapi kampret dia tampan sekali.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

[!!] Gunakan bahasa yang sopan. Terima kasih.