Kamis, 04 September 2014

28

Stand by me. Teen. Romance/Fluff. 631 words. GOT7's Fanfiction.

Jackson Wang & Alicia Kim (OC)

P.s: terinspirasi dari teaser Jackson di "A" -oh astaga saya ngulang terus pas Jackson ngomong "I told u to stand by me" HAHAHAHAHAHA.

**

"I told you to stand by me."

Ujar Jackson sembari menatap Alicia dengan tatapan khawatir, ia memperhatikan penampilan Alicia dari atas sampai bawah lantas memegang bahu gadis itu dengan kedua tangannya. "Are you okay?" tanya Jackson memastikan.
Beberapa detik yang lalu, saat mereka sedang berjalan di kompleks rumah Alicia, tiba-tiba saja seseorang hendak menabrak mereka berdua dengan skateboard. Beruntungnya Jackson dengan refleks menarik Alicia hingga gadis itu tidak menjadi korban.

Orang itu memiliki rambut berwarna merah terang, sialan, Jackson tahu benar identitas sang tersangka. Hipotesis nya diperkuat dengan teriakan "take care of your girl, Jackson" yang terdengar sangat nyaring saat orang itu melewatinya.

Mark Tuan. Bajingan itu. Jackson pastikan jika besok skateboard kesayangan Mark akan berada di tong sampah dengan kondisi menyedihkan.

"I'm fine," Alicia mencoba tersenyum, berharap jika ekspresi khawatir Jackson yang oh-sangat-manis-dan-lucu menjadi seperti biasa. "terima kasih." tambah Alicia.

"I told you to stand by me." Jackson mengulangi kalimatnya, ia masih menatap Alicia dengan tatapan khawatir. Sesaat kemudian Jackson menghembuskan napasnya pelan lantas menarik tangan Alicia.
"Jangan lepaskan tanganku hingga kita sampai ke rumahmu dengan selamat, apapun yang terjadi. Mengerti?"

Alicia mengangguk kecil, ia menoleh kearah tangan Jackson yang menggenggam tangannya dengan sangat erat. Wajah Alicia memerah. Ini bukan kali pertama Jackson menggenggam tangannya seperti sekarang, telinga Alicia juga sudah sangat sering mendengar ejekan Mark -yang notabene nya sahabat Jackson- meledeknya dan mengira mereka berpacaran. Padahal sebenarnya tidak.

Alicia meringis pelan mengingat kenyataan itu. 5 tahun bersama dan Jackson bahkan tidak pernah mengatakan jika dia tertarik pada Alicia. Ini menyedihkan, disisi lain Alicia sangat menyukai Jackson, tapi sisi lain Alicia mengatakan bahwa Jackson bukanlah pria yang tepat; seorang player, mempunyai banyak teman wanita. Rasanya Alicia ingin mengubur dirinya sendiri hidup-hidup saat melihat Jackson berdekatan dengan gadis lain. Alicia kesal namun ia sadar jika dia tidak punya hak.

Nah, siapa yang mengatakan jika cinta itu indah? Pembual besar.

"Sudah sampai. Bisakah aku memastikan apa yang membuatmu diam? Tumben sekali, biasanya kau sangat banyak bicara." ucap Jackson, dia menghentikan langkahnya lalu menatap Alicia dengan tatapan yang tidak dapat diartikan. "Kau memikirkan kejadian tadi? Tenang saja, aku akan menghajar Mark besok." tambah Jackson.
Alicia tertawa pelan lalu menggeleng.

"Tidak usah. Aku tidak apa-apa. Berhentilah bertengkar dengannya, itu menggelikan."

"Dia hampir melukaimu, Cia sayang," satu hal lagi yang membuat Alicia tidak karuan, Jackson sangat sering memanggilnya sayang. Sudah biasa, sebenarnya. Namun tetap saja efeknya sangat besar pada jantung Alicia. "bagaimana mungkin aku membiarkan pria keparat itu melukai gadis kecil ku?"

Alicia tertawa hambar -mencoba meredam perasaannya yang semakin tidak karuan, jantungnya seperti akan meledak saat ini juga.
"I'm not a little girl anymore, Jackson!"

"Yes you are."

"No, I'm not."

".....you will always be my little girl." Jackson tersenyum menyeramkan saat melihat wajah Alicia yang memerah. "Nah! Kau terpesona padaku! Astaga." ujar Jackson sembari mengedipkan matanya lantas tertawa dengan sangat keras.

Wajah Alicia kembali memerah. Gadis itu memasang wajah kesal lalu memukul kepala Jackson. "Percaya diri sekali."

"Jangan mengelak seperti itu, Cia sayang. Semua orang tahu jika pesona Jackson Wang tidak terkalahkan."

"Aku ingin muntah mendengarnya."

"Kenapa? Astaga, aku bahkan belum menyentuhmu."

"JACKSON!"

Jackson tertawa keras mendengar teriakan nyaring milik Alicia, dia memang sangat senang menggoda gadis itu. Lucu, pikirnya. Dia berhenti tertawa saat melihat wajah Alicia yang sudah sangat merah. Bukan karena malu, tapi kesal.

"Ahahahaha baiklah baiklah, maafkan aku." Jackson mencubit pipi gadis itu lantas tersenyum. "Sudah malam. Aku harus pulang. Tidurlah dengan nyenyak, jangan lupa mimpikan aku, mengerti?"

Jackson dan senyuman bodoh sekaligus menawannya adalah kelemahan Alicia. Gadis itu mengangguk pelan. Seketika juga rasa kesalnya menguap begitu saja.

"Baiklah. Selamat malam, Jackson Wang! Have a sweet nightmare."

"Goodnight too, Alicia Kim -I mean, Alicia Wang. Have a sweet dream." Jackson mengedipkan sebelah matanya lalu berjalan menjauh begitu saja.

Alicia?

Tampaknya dia akan pingsan saat ini juga.

End.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

[!!] Gunakan bahasa yang sopan. Terima kasih.