Kim Jinwan merindukan teman-temannya.
**)
"Hyung, apa kabar?"
Jinwan menghela nafasnya pelan. Laki-laki berusia 18 tahun tersebut menggigit bibir bawahnya, tangan kiri Jinwan masih setia menempelkan ponsel pada telinga nya sedangkan tangan kanannya sibuk mengaduk cokelat panas yang tampak masih utuh. Ia terlalu enggan untuk meminumnya. Sendirian.
"Baik. Jinwan-ie. Kau sendiri? Hei uri maknae sudah besar ya hahaha."
Jinwan tersenyum kecil saat mendengar suara berat diujung telepon sana. Iris gelap milik Jinwan memperhatikan seisi cafe dengan malas; sekedar menyingkirkan rasa bosan yang hinggap begitu saja.
"Baik, Hyung. Ya begitulah," Jinwan terkekeh pelan.
"Haewon dan Donghyun hyung, apa mereka bersamamu?"
"Tidak. Hyunjin-ie hyung, memangnya kenapa?"
"Aku merindukan kalian." terdengar kekehan kecil milik Hyunjin diujung sana.
Jinwan tersenyum kecil. Ia menghembuskan nafasnya pelan lantas menyesap cokelat panas yang sedari tadi ia diamkan.
"Aku pun, Hyung. Ingin bertemu?"
"Kapan-kapan, ya? Atau kita tunggu Hyunseok Hyung keluar." Hyunjin tertawa nyaring. Jinwan mendengus pelan lalu kembali tersenyum.
"Terlalu lama. Aku akan menghubungi Haewon dan Donghyun Hyung jika kau mau, bagaimana?" tawar Jinwan. Baiklah, ia terdengar sedikit memohon sekarang.
"Apa kau begitu merindukanku hm? Hahaha."
"Aku merindukan Kau dan Hyunseok Hyung. Aku merindukan kalian. Aku merindukan Zin dan Ghun." ujar Jinwan. Sesaat kemudian pria dengan rambut biru tersebut tertawa kecil.
"Aku akan mengubungimu lain kali, Hyung. Selamat tinggal." dan Jinwan menutup telepon nya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
[!!] Gunakan bahasa yang sopan. Terima kasih.