"Bagaimana menurutmu?"
"Entahlah, Jun." Hongbin menghembuskan nafasnya pelan, pria dengan surai hitam pekat tersebut menatap selembar kertas yang ia pegang lantas menoleh kearah gadis yang berada disampingnya. Gadis itu memasang wajah memohon -tampak sangat menyedihkan, sungguh.
"Kau tampan, Hongbin-ya. Mungkin kau dapat menjadi aktor a-"
"Aku tidak ingin mengandalkan wajahku, Junhee-ah. Apa artinya sebuah cangkang yang indah jika tidak mempunyai isi apapun?" tanya Hongbin, ia kembali menghela nafasnya lalu menyerahkan kertas tersebut pada gadis yang ia panggil Junhee tadi. "Setidaknya kau dapat bermain gitar dengan sangat bagus, suaramu juga indah. Kau beruntung." ujar Hongbin. Junhee mendengus pelan lantas mendorong kepala Hongbin dengan cukup keras.
"Jangan merendah!"
"Aku berbicara kenyataan."
"Aku juga. Ayo ikut bersamaku, kumohon." Junhee memasang tampang layaknya anak kecil, gadis itu menarik-narik lengan Hongbin dengan keras.
"Ayolah, kumohon. Kau tahu menjadi penyanyi adalah impianku sejak kecil." ujar Junhee.
Hongbin menghembuskan nafasnya, manik hitamnya menatap Junhee dengan tatapan yang tidak dapat diartikan.
Baiklah, sejak kapan seorang Lee Hongbin dapat menolak gadis berwajah malaikat dan berhati setengah iblis layaknya Choi Junhee?
Beberapa saat kemudian Hongbin tersenyum kearah Junhee; memamerkan lesung pipi serta membuat matanya terlihat seperti sebuah guratan kecil.
"Baiklah."
"Yatta!"
**)
"Romantic J, huh?" Hongbin menghampiri seorang gadis yang tampak sedang memainkan gitar kesayangannya. Gadis itu menoleh kearah Hongbin, sesaat kemudian seulas senyum terukis diwajah manisnya.
"Selamat untuk kemenangan pertama kalian." ujar gadis itu -Junhee- sembari menaruh gitarnya. Ia terdiam beberapa saat; memperhatikan penampilan Hongbin secara seksama.
"Kenapa? Aku tahu aku tampan, jangan menatapku seperti itu." Hongbin tersenyum kecil lantas mengsmbil tempat duduk disamping Junhee.
"Percaya diri sekali. Boneka yang kau pegang bahkan lebih tampan darimu." ucap Junhee sembari terkekeh pelan. Hongbin mengangkat sebuah boneka yang sedari tadi ia pegang lalu menempelkannya pada pipi Junhee.
"Kau dan Jonghyun sunbae sangat serasi." ujar Hongbin sembari mengacak-ngacak rambut Junhee gemas.
"Tentu. Kau cemburu?"
"Mungkin." Hongbin terkekeh kecil, ia menghembuskan nafasnya pelan lalu menyenderkan kepalanya pada bahu Junhee.
"Hei, sebentar lagi giliran VIXX tampil." ucap Junhee. Hongbin mendengus malas lalu menutup matanya.
"Sebentar saja, Junnie." Hongbin tersenyum kecil saat merasakan tangan Junhee membelai rambutnya dengan pelan.
**
Astaga ini apa.. /le cries/
Well baru 8 ff, ya? No problem ㅋㅋㅋ setidaknya saya bisa melawan penyakit wb dengan project ini.
Ya walaupun hasilnya sangat tidak layak....
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
[!!] Gunakan bahasa yang sopan. Terima kasih.