Rabu, 17 April 2013

The story and I -Chapter 1.

"Sunbae, a-aku menyukaimu." ucap seorang yeoja berambut ikal panjang sembari menunduk, yeoja itu menggigit bibirnya pelan. Bodoh, kenapa dia menerima tantangan teman-teman nya untuk melakukan ini? Rutuk yeoja itu dalam hati.
Yeoja itu semakin menundukkan kepalanya, tidak berani menatap sosok seorang laki-laki dengan wajah err cukup tampan yang kini sedang berdiri dihadapannya.
Laki-laki itu menatap gadis tersebut dengan malas, beberapa saat kemudian dia menguap. Tsk.
"Aku bahkan tidak mengenalmu." ucap laki-laki itu, yeoja tersebut mengangkat kepalanya secara perlahan.
"A-aku Jung Na Hyun, kelas X-A, sunbae." ucap gadis bernama Na Hyun tersebut pelan.
"Aku menyukai Himchan sunbae sejak pertama kali masuk ke sekolah ini." tambah Na Hyun.
Himchan menatap NaHyun dengan tatapan yang tak dapat diartikan, dan entah kenapa tatapan itu berhasil membuat jantung NaHyun menjadi tidak karuan.
"Ah, jinjjayo?" ucap Himchan malas. NaHyun mengangguk cepat.
"Aku tidak berharap sunbae menerimaku, aku hanya ingin sunbae tahu perasaanku. A..aku pergi dulu." ucap NaHyun cepat, beberapa saat kemudian gadis igu langsung berlari begitu saja.
Himchan menatap NaHyun yang mulai menjauh dengan tatapan aneh, sedetik kemudian dia menggelengkan kepalanya.








*****************



"Kau begitu indah, rasanya aku tak sanggup jika sehari saja tak melihatmu. Tatapan mata mu memancarkan ketenangan, begitu indah, begitu mempesona. Dan kini kau bagaikan sudah menjadi candu bagiku, wahai matahari-ku." seorang yeoja tampak sedang membaca surat yang dia pegang dengan wajah yang err geli. Yeoja itu mati-mati an menahan tawa membaca isi surat tersebut.
"Hahahaha." hingga akhirnya tawanya pecah, yeoja itu memegangi perutnya yang sakit karena terlalu kencang tetawa.
"Ya Jang Hyunchan! Berhentilah tertawa." ucap seorang namja ber tagname 'Moon Jongup' seraya memukul bahu yeoja bernama Hyunchan tadi dengan cukup keras.
Hyunchan tampak tidak mempedulikannya, gadis itu terus tertawa layaknya orang gila. Jongup mendengus kecil, dia mengambil surat yang Hyunchan pegang tadi lalu membacanya kembali.
'Apa aku terlalu berlebihan?' gumamnya dalam hati.
"Aigoo, Jongup-ah." akhirnya Hyunchan dapat mengendalikan dirinya, gadis itu memegang pundak Jongup lalu menepuk-nepuknya dengan keras.
"Kau benar-benar akan memberikan surat itu untuk Hyewon? Maksudku, err-" Hyunchan menggantungkan kalimatnya.
"Aku tidak tahu seorang Moon Jongup dapat membuat kata-kata menggelikan seperti itu." tambah Hyunchan.
Jongup memicingkan mata sipitnya, menatap Hyunchan seolah mengatakan Kau-mengejek-ku atau Kau-ingin-mati?
Hyunchan tertawa kecil, ah ayolah, namja pemalu seperti Jongup akan memberikan surat berisi kata-kata 'menggelikan' seperti itu untuk seorang yeoja? Ini terlalu lucu untuk Hyunchan.
"Bukankah yeoja menyukainya?" tanya Jongup dengan wajah polosnya, Hyunchan mendesah pelan.
"Tidak juga, yeoja lebih menyukai namja yang apa adanya, tidak berlebihan. Err, maksudku, yeoja menyukai hal-hal romantis ta--"
"Memangnya kau seorang yeoja?" Jongup memotong ucapan Hyunchan, namja itu tersenyum jahil lalu menatap Hyunchan dengan tatapan tidak bersalah.
"Cih, menurutmu?" Hyunchan mendorong kepala Jongup dengan cukup keras.
"Hahahaha. Oh ya, mana NaHyun? Apa dia benar-benar menyatakan perasaannya pada Himchan sunbae?" Jongup mengalihkan topik pembicaraan karena sedari tadi dia tidak melihat NaHyun -sahabat mereka bertiga, ya, bertiga.
"Mungkin.. Apa dia seberani itu? Omo, seharusnya kau tidak menyuruhnya untuk melakukan itu." ucap Hyunchan.
Jongup tampak berfikir sejenak. Benar, tadi dia hanya bercanda saat menantang NaHyun untuk menyatakan perasaannya pada Himchan -senior mereka yang sudah sejak lama dikagumi oleh NaHyun.
"Dan kemana Junhong? Namja itu se- Ya! NaHyun-ah!" Hyunchan langsung berteriak saat melihat NaHyun memasuki kelas. Matanya tampak sembab, wajahnya memerah dan penampilannya sangatlah berantakan. Jongup yang melihat keadaan NaHyun yang cukup mengenaskan hanya bisa terdiam. Ah, bodoh! Seharusnya dia tahu kalau NaHyun akan ditolak secara mentah-mentah.
NaHyun menghampiri kedua sahabatnya tersebut, gadis itu duduk disamping Hyunchan lalu langsung memeluknya.
"Huaaaaa Hyunchan-ah!" NaHyun berteriak cukup kencang, dan itu membuat perhatian seisi kelas menjadi tertuju pada mereka bertiga. Hyunchan mendengus kecil, dia menoleh kearah Jongup lalu menatapnya seolah mengatakan Ini-semua-gara-gara-kau.
"Wae? Apa dia menyakitimu? Dia berkata kasar padamu hm?" tanya Hyunchan, NaHyun menggeleng.
"Aku malu." ucap NaHyun pelan, dia melepaskan pelukannya lalu mengusap matanya dengan kedua pergelangan tangannya.
"Tapi aku juga lega." tambah NaHyun. Hyunchan dan Jongup menatapnya aneh, sedangkan NaHyun menatap kedua sahabatnya itu dengan tatapan polosnya.
"Aku kira kau kenapa-kenapa.." ucap Jongup sembari menghembuskan nafasnya lega. NaHyun terkekeh pelan, "Nan gwaenchanha." ucapnya.
"Tadi aku memang sempat menangis di kamar mandi hahaha tapi aku tidak apa-apa." tambah gadis itu sembari tersenyum kecil.
"Baiklah." Hyunchan menghembuskan nafasnya perlahan.
"Mana Junhong?" tanya Hyunchan. Ya, sedari tadi dia tidak melihat Junhong, padahal biasanya dia yang paling berisik diantara mereka.
Jongup mengangkat bahu nya, NaHyun juga.
"Aku disini, Channie-ya." ketiga sahabat itu menoleh kearah pintu saat mendengar suara Junhong yang cukup nyaring. Namja ber-fostur tubuh cukup tinggi itu berlari kearah mereka dengan 2 buah kantung plastik yang dia pegang.
Junhong menaruh plastik tersebut lalu langsung memeluk -menarik lebih tepatnya- leher Hyunchan dari belakang.
"Kau menanyakan keberadaanku, Channie-ya? Omo ternyata kau peduli padaku." Junhong terus memeluk leher Hyunchan. NaHyun dan Jongup hanya bisa tertawa geli melihat tingkah Junhong.
"Yak Choi Junhong! Aku tidak bisa bernafas!" Hyunchan menarik tangan Junhong supaya berhenti memeluk lehernya, akhirnya Junhong melepaskan tangannya lalu tertawa. NaHyun dan Jongup hanya bisa terkekeh pelan.
"Kalian cocok, kenapa tidak berpacaran saja?" ucap NaHyun dengan polosnya, Hyunchan menoleh kearah NaHyun lalu memberikan deathglare nya.
"Maunya begitu, tapi Channie-ku menyukai Dae-- Yak! Sakit!" Junhong tidak melanjutkan perkataannya saat tiba-tiba saja Hyunchan menendang kaki nya.
"Bodoh! Diam kau!" ucap Hyunchan.
"Eh? Dae? Daehyun sunbae? Benarkah?!" Jongup tampak terkejut mendengar ucapan Junhong, Junhong mengangguk pelan dan perbuatannya itu membuatnya harus kembali menerima tendangan dari Hyunchan.
"Diam!" teriak Hyunchan. Junhong membuat peace-sign dengan tangannya lalu duduk disamping Jongup -menjauhi Hyunchan.
"Omo, Daehyun sunbae? Jinjjayo?" tanya NaHyun yang sama terkejutnya dengan Jongup. Hyunchan menghembuskan nafasnya berat, sungguh, dia bersumpah akan membunuh Junhong dan membuang mayatnya ke sungai Han setelah ini.
"Ne." jawab Hyunchan singkat dan pelan, namun masih dapay terdengar jelas oleh ketiga sahabatnya yang tampak sangatlah terkejut, ani, hanya NaHyun dan Jongup yang terkejut, karena Junhong sudah mengetahu ini sejak awal.
"Kau bisa menyukai seorang namja juga ternyata." ucap Jongup, Junhong mencubit tangannya keras.
"Aish entahlah, aku pusing." Hyunchan beranjak dari duduknya.
"Mau kemana?" tanya Junhong.
"Kantin."
"Tapi aku sudah membeli makanan un-"
"Terserah." Hyunchan langsung berlalu begitu saja.
"Mati kau, Junhong-ah. Sepertinya Hyunchan marah." ucap NaHyun, Junhong mengangkat bahunya lalu mengacak-ngacak rambutnya.
"Eottokhae?"







TBC.....

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

[!!] Gunakan bahasa yang sopan. Terima kasih.