Tittle:Secret Love.
Author:Chan (@_Rochanchan)
Genre:Romance,AU,Family.
Lenght:Oneshoot.
Rate:PG15+.
Cast:
Choi Young Jae (OC)
Hwang Minhyun (NU'EST)
Jang Hyunchan (OC)
Choi Min Ki (Ren NU'EST) as Ren.
Jang Jason/Jang Hanbyul (LED Apple)
Choi Minho (SHINee)
N/B:Fanfiction special for my hyeong, err.. maksudnya EONNI :3
RCL please, maaf kalau jelek, author masih belajar, tapi meski begitu author tetap minta kritik sama sarannya yah \\(^o^)//
Jujur aja, author sebenernya masih kecil (12thn) tapi udah nyoba buat cerita kaya gini :3 /dijitakhanbyul
Dear Youngjae alias Rodiah eonni, maaf karena dongsaeng mu ini sudah membuat sebuah ff yang nista(?) untukmu XD
tapi meski begitu tetep hargai karya Chan yah eonni :* ini ff kedua yang chan bikin buat eonni \\(^o^)//
udah ini Chan mau bikin ff buat diri Chan sendiri :p /plak.
No bashing and.... Happy read :)
Youngjae POV.
Aku berlari menelusuri koridor sekolahku dengan tergesa-gesa, tidak peduli sudah berapa banyak orang yang telah kutabrak, aku harus sampai di kelas tepat waktu, yah, harus, jika tidak Lee songsaengnim akan menghukumku, dan itu sangatlah menyebalkan.
Aku melirik kearah jam tangan berwarna pink yang melingkar di lengan kiri ku, aku menghembuskan nafasku lega, Fiuh, syukurlah, ini baru pukul 06:30, aku kira aku akan terlambat, kkkk..
Aku memperlambat langkahku menuju kelas.
"Youngjae eonni~!!" teriak seseorang, aku menoleh kearah orang itu dan melihat Hyunchan sedang berlari kearahku.
"Annyeong eonni." sapa Hyunchan sembari membungkukkan badannya lalu tersenyum kearahku.
"Annyeong hyunchan-ah." aku sedikit membungkukkan badanku lalu kembali berjalan, Hyunchan menyamakan langkahnya denganku.
"Eonni, tadi kau tampak tergesa-gesa, ada apa?" tanya Hyunchan, aku menggeleng pelan.
"Ani, tadi aku pikir aku akan terlambat, tapi ternyata tidak." jawabku, Hyunchan mengangguk.
Ah iyah, gadis yang memanggilku ini bernama Jang Hyunchan, dia adalah hoobae sekaligus teman ku, kami ber tetangga, jadi wajar bukan jika kami sangat dekat?
Hyunchan lebih muda 2 tahun dariku, tapi dia hanya berbeda satu tingkat denganku, yah, aku kelas 3, dan dia kelas 2, entah dia yang terlalu pintar sampai bisa mengejarku, atau aku yang bodoh dapat terkejar olehnya -_-
"Eonni ya!! Awas!!" teriak Hyunchan membangunkan ku dari lamunanku, aku menoleh padanya.
BUGG!!
Tiba-tiba saja sebuah bola basket mengenai kepala ku.
"Aaauwh, appo." ringisku pelan sembari memegang kepalaku, aku memegang kepala ku lalu mengambil bola basket itu.
"Sudah kubilang kan awas, artinya kau harus berhati-hati, bukannya malah menoleh padaku!!" cibir Hyunchan.
"Ish, ya, ya, siapa yang melempar bola ini?" ucapku.
"Aku." tiba-tiba saja seseorang merebut bola itu dari tanganku, aku menoleh kearah orang itu lalu mendengus kesal.
"Haah, ternyata kau, yak, kau bisa bermain basket apa tidak hah? Kau pikir ini tidak sakit eoh? melempar bola seenaknya, cih." Aku memarahi namja yang melempar bola itu.
"Heh yeoja jadi-jadian, tentu saja aku bisa bermain basket!! Aku tadi tidak sengaja." ucap namja bernama Hwang Minhyun ini, aku mendengus kesal.
"Yeoja jadi-jadian? Yak!! Apa maksudmu bilang begitu hah?" Aku mendorong bahunya.
Hwang Minhyun, dia adalah teman sekelasku, bukan,dia MUSUH se kelas ku, setiap hari aku selalu bertengkar dengannya karna dia selalu membuatku sial, kemarin saja dia menumpahkan jus mangga ke baju seragam ku, dan sekarang dia melemparku dengan sebuah bola basket.
"Kau memang yeoja jadi-jadian kan? Lihatlah penampilanmu, gayamu dan sikapmu seperti namja, apa kau masih pantas disebut seorang yeoja?" Minhyun berbicara dengan nada merendahkan.
"Yaa!! Neo!! ish," aku mencoba untuk memukulnya, tapi Hyunchan menahan tanganku.
"Eonni, sudahlah." ucapnya sembari tetap menahan tanganku.
"Minhyun-ah, kau tidak apa-apa?" teman Minhyun, Ren menghampiri Minhyun.
"Cih, kau bilang aku yeoja jadi-jadian? Lihatlah teman mu, apa dia pantas disebut seorang namja hah?" aku memperhatikan penampilan Ren yang errr, sangat feminime*._.v*
"Eonni sudahlah, kenapa kau jadi meledek Ren sunbae eoh?" ucap Hyunchan, dia menoleh kearah Minhyun dan Ren lalu membungkukkan badannya.
"Mianhae sunbae." ucap Hyunchan, mwo? dia me minta maaf? Ish,kau terlalu baik Hyunchan-ah.
"Lihatlah, teman mu saja me minta maaf padaku, padahal dia tidak punya salah apa pun, sedangkan kau?" cibir Minhyun.
"Minhyun-ah, sudahlah." Ren menepuk pelan pundak Minhyun.
"Aku juga minta maaf, maafkan Minhyun yah." ucap Ren sembari membungkukkan badannya.
"YAA!! Apa yang kalian berdua lakukan??!!" teriakku dan Minhyun bersamaan, aku menoleh padanya, begitu pun dia,dia menoleh padaku.
"Dia yang salah, kenapa kita harus me minta maaf?" ucapku pada Hyunchan.
"Hey!! Kau yang salah!! Bukankah sudah kubilang kalau aku tidak sengaja hah?" ucap Minhyun.
"Ish sudahlah!! Kalian berdua sama saja!! Lebih baik aku pergi, kkaja Hyunchan-ah." Ren menghampiri Hyunchan lalu menariknya pergi.
"Eh? Yaa!! Kau mau membawa Hyunchan kemana eoh?" teriakku, tapi Ren tidak menghiraukannya dan tetap menyeret Hyunchan, ish.
"Heh yeoja jadi-jadian!! Lihatlah teman mu itu, dia mau saja ditarik oleh Ren, hahaha, err, berarti kau juga mau jika aku menarikmu, ne?" Minhyun mendekatkan wajahnya kearah telinga ku.
"Benarkan?" bisiknya, aku sedikit merinding mendengarnya,segera saja aku langsung mendorong tubuh Minhyun hingga menabrak tembok.
"Yaa!! Jangan kurang ajar yah,kau pikir aku yeoja murahan eoh?" Aku mendorong Minhyun lalu menampar pipi nya.
"Kau, ish~"
Minhyun POV.
"Kau, ish~" Aku memegang pipi kanan ku yang ditampar oleh Youngjae, ish yeoja ini, lihat saja.
"Berani-berani nya kau menampar ku hah? Apa kau tidak tau siapa orang yang baru saja kau tampar? Kau baru saja menampar seorang HWANG MINHYUN, Namja paling cool di sekolah ini, kau mau mati eoh?" Aku mendorong pelan pundak Youngjae.
"Cih, Namja paling cool? Percaya diri sekali kau." ucap Youngjae sembari menoyor kepala ku, aku membulatkan mataku, sungguh, kesabaranku sudah habis,Choi Youngjae, kau akan mati!
"Kau!! Awalnya aku tidak mau berkelahi dengan seorang yeoja jadi-jadian sepertimu, tapi kau sudah membuat kesabaranku habis." Aku memegang lengan youngjae lalu membanting tubuhnya ke tembok, dia meringis pelan.
Aku mengangkat tangan kanan ku untuk menampar nya, tapi tiba-tiba saja seseorang menahan lengan ku.
"Hey kalian, apa yang kalian lakukan hah?" ucap orang itu, aku menoleh kearahnya, seketika juga tubuhku langsung kaku, Hwang minhyun,mati kau.
"L..Lee songsaengnim." ucapku gelagapan, aku segera melepaskan Youngjae lalu membungkukkan badanku.
"Kalian, kenapa kalian ber kelahi? Dan kau Hwang Minhyun-ssi, kenapa kau mau berkelahi dengan seorang yeoja hm?" ucap Lee songsaengnim.
"Kalian berdua, segera ikut ke ruangan saya!!" perintah Lee songsaengnim.
"Tapi songsaengnim, dia yang salah!" Youngjae menunjukku, aku membulatkan mataku lalu menoleh padanya.
"Aku? Dia bohong!! Dia yang mulai duluan!!" protes ku.
"Cukup!! Kalian berdua salah!! Sekarang cepat ke ruangan saya, atau nilai kalian akan saya kurangi!!" bentak Lee songsaengnim, aku hanya bisa menundukkan kepalaku, ah, sungguh, hari ini aku sangat sial.
Youngjae POV.
"Kalian berdua, pulang sekolah ini kalian tidak boleh pulang,kalian harus membersihkan WC dan menyapu seluruh halaman sekolah, arraseyo?" ucap Lee songsaengnim, Aku membulatkan mataku, mwo? Membersihkan WC? Menyapu halaman sekolah? Ok, mungkin itu tidak terlalu buruk, yang terburuk adalah aku akan melakukan semua itu berdua dengan Namja menyebalkan ini,cih.
"Mwo? Tapi.." ucap Minhyun yang langsung di potong oleh Lee songsaengnim.
"Tidak boleh protes!! Jika salah satu dari kalian ada yang kabur, maka semua nilai kalian akan saya kurangi, selain itu, saya juga akan memanggil orang tua kalian." ucap Lee songsaengnim, ish, sungguh, guru ini sangat sangat menyebalkan.
"Arraseyo." ucapku dan Minhyun bebarengan.
"Baiklah, cepatlah masuk ke kelas."
Istirahat....
Author POV.
"Youngjae eonni~~~ Kau tidak apa-apa kan? Mianhae tadi aku meninggalkanmu, Ren sunbae langsung menarikku begitu saja." ucap Hyunchan sembari menghampiri Youngjae yang kini sedang duduk di kursi kantin sembari menusuk-nusuk bulgogi dihadapannya dengan penuh nafsu(?).
"Ani!! Aku tidak baik-baik saja, gara-gara namja menyebalkan itu pulang sekolah nanti aku harus membersihkan WC dan juga menyapu seluruh halaman sekolah." ucap Youngjae dengan nada kesal, dia menghentikan aktifitas nya lalu menoleh kearah Hyunchan yang sedang sibuk dengan handphone nya.
"Eh, tadi Ren membawa mu kemana?" tanya Youngjae, Hyunchan menoleh kearah Youngjae.
"Tadi Ren sunbae menyeretku ke taman belakang sekolah." jawab Hyunchan seadanya, yah,dia memang tipe orang yang tidak bisa berbohong.
"Ne?Untuk apa?" tanya Youngjae lagi.
"Eeer, aku tidak mau membahasnya, oh yah eonni, berarti nanti pulang sekolah aku duluan yah?" ucap Hyunchan mengalihkan pembicaraan, Youngjae mengangguk pelan lalu menghembuskan nafasnya.
"Baiklah eonni, hmm.. aku ada urusan, aku pergi dulu yah, annyeong~" Hyunchan beranjak lalu membungkukkan badannya,setelah itu dia langsung lari meninggalkan Youngjae begitu saja.
"Hah, anak itu." gumam Youngjae pelan.
Pulang sekolah....
Seperti perintah Lee songsaengnim, saat pulang sekolah Minhyun dan Youngjae harus membersihkan WC dan juga halaman sekolah, sungguh, sepertinya hari ini adalah hari paling sial bagi mereka.
"Yak yeoja jadi-jadian, kau bisa mengepel atau tidak?" ucap Minhyun sembari memperhatikan Youngjae yang sedang mengepel, sedangkan Minhyun tidak melakukan apa pun.
"Ish, tentu saja aku bisa!! Kau, kenapa kau tidak bekerja eoh?" protes Youngjae melihat Minhyun yang malah asik memainkan gadget nya, Minhyun menoleh kearah Youngjae lalu menyimpan gadget nya kedalam sakunya.
"Tadi aku sudah mengelap kaca dan juga membuang sampah." ucap Minhyun santai sembari menyender ke tembok, Youngjae mendengus kesal.
"Sekarang giliran kau!! Cepatlah, aku tidak tahan harus berlama-lama berduaan di dalam toilet ini bersama mu." tambah Minhyun, Youngjae kembali mendengus.
"Cih, kau pikir aku sudi berada disini? Dasar namja menyebalkan!" gerutu Youngjae sembari menekuk wajahnya, Minhyun hanya bisa tertawa kecil melihat ekspressi Youngjae yang seperti pakaian kusut.
3 menit kemudian Youngjae selesai mengepel lantai.
"Baiklah, sekarang saatnya menyapu halaman." ucap Minhyun sembari membuka pintu toilet,Youngjae mengangguk lalu berjalan menghampiri Minhyun, namun tiba-tiba saja dia terjatuh.
BUGG!!
"Auwh." ringis Youngjae yang langsung tersungkur dilantai, Minhyun menoleh kearah Youngjae.
"Cih, kau mau mencari perhatian dengan pura-pura terjatuh hah?" ucap Minhyun, Youngjae memegang pergelangan kaki nya yang berdarah lalu menatap Minhyun dengan tatapan kesal.
"Yaa!! Untuk apa aku mencari perhatian padamu eoh? Aku benar-benar terjatuh!!" protes Youngjae, Minhyun melihat kaki Youngjae yang berdarah langsung berjongkok di depan Youngjae.
"Hah, baiklah, maaf, sini aku bantu berdiri." Minhyun merangkul Youngjae lalu membantunya berdiri, hey tunggu, tadi Minhyun mengucapkan kata maaf? Baru kali ini dia me minta maaf pada Youngjae.
"Aku akan membawa mu ke UKS, setelah itu aku akan meminta ijin pada Lee songsaengnim." ucap Minhyun sembari membopong Youngjae ke UKS, Youngjae hanya bisa mengangguk, kaki nya terasa begitu sakit sekarang.
Youngjae POV.
"Awww!! Sakit!! Kau sengaja yah?" teriakku saat Minhyun mengobati luka ku, Minhyun menoleh padaku lalu mencubit pipi ku.
"Berisik!! Kau mau sembuh atau tidak?" ucapnya, Aku mendengus pelan lalu mengangguk, ish, Aku kira dia sudah berubah menjadi baik, ternyata? Dia tetap saja menyebalkan.
Tiba-tiba saja seseorang membuka pintu ruang UKS, Aku menoleh kearah pintu dan melihat Lee songsaengnim sedang menatapku dengan tatapan khawatir.
"Youngjae-ssi, kau tidak apa-apa?" tanya Lee songsaengnim, Aku mengangguk kecil.
"Seharusnya kau berhati-hati!! Baiklah, saya akan melepaskan kalian dari hukuman ini, Minhyun-ssi, cepat obati Youngjae, setelah itu antarkan dia pulang." ucap Lee songsaengnim, Aku menoleh kearah Minhyun lalu menatapnya seolah mengatakan 'Jangan-mengantarku-pulang'.
Yah, tentu saja aku tidak mau pulang bersama namja menyebalkan ini, jika Hyunchan melihatnya pasti dia akan berpikir yang tidak-tidak, lebih baik nanti aku menelepon Minho oppa untuk menjemputku.
"Ah, kurasa Youngjae tidak mau diantar." ucap Minhyun sembari tetap mengobati luka ku.
"Aww!! Pelan-pelan!!" ringisku saat dengan sengaja Minhyun menekan luka ku, Minhyun tersenyum puas lalu memeletkan lidahnya, ish, awas saja.
"Tapi kaki mu.." ucap Lee songsaengnim, aku menoleh kearah Lee songsaengnim lalu tersenyum kecil.
"Aku bisa menelepon kakakku." ucapku, Lee songsaengnim mengangguk.
"Baiklah, saya ada rapat, Minhyun-ssi, Youngjae-ssi, saya tinggalkan dulu yah." Aku dan Minhyun mengangguk mendengar ucapan Lee songsaengnim, setelah itu Lee songsaengnim keluar dari ruang UKS.
"Sudah selesai, yak yeoja jadi-jadian, kau benar-benar tidak mau aku antar eoh?" ucap Minhyun, Aku duduk disamping Minhyun lalu menggeleng.
"Tidak usah, Aku akan menelepon kakakku untuk menjemputku." Aku tersenyum kecil kearah Minhyun, err, untuk yang pertama kalinya Aku bersikap manis pada Minhyun, padahal biasanya Aku akan sangat marah jika Minhyun memanggilku 'Yeoja jadi-jadian', Jujur, aku sudah lelah terus berkelahi dengan Minhyun hari ini.
Aku mengambil handphone yang berada di saku seragam ku lalu langsung menelepon Minho oppa.
"Yeobosseyo, Youngjae-ah, ada apa?"
"Oppa, kaki ku terluka, dan aku tidak bisa pulang dari sekolah karena tidak bisa berjalan, maukah kau menjemputku?"
"Omo!! Bagaimana bisa?? Baiklah, oppa akan menjemputmu, kau tunggu di depan gerbang yah?"
"Ne."
"Baiklah, tunggu."
"Arraseyo."
Piip..
Aku mematikan telepon ku lalu menoleh kearah Minhyun, emm, apa aku harus me minta tolong padanya untuk membantuku berjalan sampai ke depan gerbang?
"Minhyun-ah, maukah kau membantuku berjalan sampai ke depan gerbang sekolah? Nanti oppa ku akan menjemputku." ucapku, Minhyun mengangguk lalu tersenyum kearahku.
"Tentu." ucapnya manis, omo, baru kali ini aku melihatnya tersenyum, tampan sekali ><
"Yak Choi Youngjae, aku tau aku tampan, tapi tidak usah melihatku seperti itu juga, kkaja." ucap Minhyun sembari membantuku berjalan keluar dari ruang UKS, ish, bagaimana dia bisa tau apa yang ada di pikiranku? Tapi, tapi, apa yang baru saja aku pikirkan? Minhyun tampan? aish, jangan-jangan aku mulai menyukainya.
Aku menggelengkan kepala ku cepat, tidak, aku tidak boleh menyukai Minhyun.
"Kau kenapa huh?" tanya Minhyun menatapku aneh.
"Eh? Tidak apa-apa, hehehe." jawabku kikuk, ish, wajahku pasti sangatlah aneh sekarang.
@ Youngjae House.
"Kau, bagaimana bisa kaki mu terluka seperti ini? Kau tidak apa-apa kan?" tanya Minho oppa sembari membopong ku ke kamar.
"Tadi aku terjatuh di WC, tenang saja, aku tidak apa-apa kok oppa." jawabku sembari tersenyum kearahnya, Minho oppa mengacak-ngacak rambutku.
"Lain kali kau harus lebih berhat-hati, arra?" ucap Minho oppa dengan nada khawatir, aku duduk di samping ranjangku lalu mengangguk, ah, aku sangatlah beruntung mempunyai kakak yang baik, tampan dan juga perhatian seperti Minho oppa, yah, sejak appa meninggal 3 tahun lalu, Minho oppa seolah-olah menggantikan peran appa untuk menjagaku dan Eomma.
"Baiklah, kau istirahat yah." Minho oppa mencium kening ku lalu mengacak-ngacak rambutku, Aku mendengus kecil.
"Ish, arraseyo, berhentilah memperlakukan ku seperti anak kecil oppa." gerutuku sembari merapikan rambut ku, Minho oppa terkekeh pelan lalu mencubit pipi ku.
"Baiklah, baiklah, adik kecil ku ini sudah besar kan? hm?" ucapnya lagi membuatku kesal.
"Ish oppa!!" Aku memukul Minho oppa menggunakan bantal.
"Auwh, appo!! Rasakan ini!!" Minho oppa membalas memukul ku menggunakan bantal, akhirnya terjadilah perang bantal antara aku dan Minho oppa, yah meski aku tidak bisa banyak bergerak karena kaki ku sakit, alhasil aku selalu mendapat pukulan darinya-_-
*********
Hyunchan POV.
"Oppa, sepertinya kita harus membuat Youngjae eonni dan Minhyun oppa berdamai, aku bosan melihat mereka terus bertengkar seperti anak kecil." ucapku pada Ren oppa yang sedang duduk disamping ku, Ren oppa mengangguk menyetujui ucapan ku.
"Tapi bagaimana caranya?" tanya Ren oppa.
"Itu yang harus kita pikirkan." jawabku, yah, sebenarnya Aku dan Ren oppa bisa dibilang cukup dekat, tapi kami menyembunyikan nya karena Youngjae eonni dan Minhyun oppa, ne, aku takut jika Youngjae eonni tau aku dekat dengan Ren oppa -yang status nya adalah sahabat dekat Minhyun oppa- Youngjae eonni akan melarang ku atau bahkan menjauhiku dan tidak mau lagi berteman denganku.
"Huh, mereka membuat susah saja." gumam nya pelan, namun aku masih dapat mendengarnya.
Time is up up up, You u u u u~
Tiba-tiba saja handphone ku berbunyi, aku mengambil handphone ku lalu melihat siapa yang mengirim pesan padaku.
From:Jason Oppa.
Chanchan~!!! Where are you huh? Kakak mu pulang dari australia tapi kau malah tidak ada di rumah, kau tidak merindukan ku?
Eh? Jason sudah pulang?
"Nugu?" tanya Ren oppa sembari merebut handphone ku begitu saja, ish, dia ini -_-
"Kakak mu sudah pulang? Eh tunggu, Chanchan? Itu nama panggilanmu?" ucapnya sembari mengembalikan handphone ku, aku mengangguk kecil.
"Kkkkk~ Aku baru tau nama panggilan mu adalah 'Chanchan', baiklah Chanchan, sepertinya kau harus pulang, kakak mu sudah menunggu di rumah." ucap Ren oppa sembari mencubit pipi ku, aku mendengus pelan lalu menepis tangannya.
"Kau tidak boleh memanggilku Chanchan!! Hanya Jason oppa yang boleh memanggilku seperti itu." ucapku sembari memasang ekspressi polos, kemudian aku beranjak.
"Ah, Mianhae." ucap Ren oppa dengan nada bersalah.
"Gwaenchanna~ Aku pulang dulu, annyeong." Aku membungkukkan badanku lalu tersenyum sekilas kearah Ren oppa, setelah itu aku pergi meninggalkannya.
@ Hyunchan house.
Author POV.
Hyunchan memasuki rumahnya dengan tergesa-gesa, dia memandang ke seluruh penjuru rumahnya untuk mencari sosok seseorang, yah, dia mencari kakak nya.
"Kenapa baru pulang huh? Bukankah seharusnya kau sudah pulang sekolah sejak 1 jam yang lalu." ucap seseorang di belakang Hyunchan, Hyunchan menoleh ke belakang, bukannya menjawab pertanyaan orang itu, Hyunchan malah langsung memeluk nya.
"Hanbyul oppa!! Bogoshippo." ucap Hyunchan, Hanbyul terkekeh pelan lalu membalas pelukan Hyunchan.
"Na ddo, err, kau tidak menjawab pertanyaanku." Hanbyul melepaskan pelukan Hyunchan, Hyunchan mendengus kecil.
"Baiklah, tadi aku ada urusan dengan seseorang, jadi aku pulang telat, mianhae, oh yah, eomma dan appa kemana oppa?" tanya Hyunchan.
"Tadi saat aku sampai, mereka sedang bersiap untuk pergi ke busan, sekarang mereka sudah pergi." jawab Hanbyul, Hyunchan mengangguk.
"Hah, chanchan-ah, cepatlah ganti baju mu, setelah itu antar aku keliling seoul ne." Hanbyul mencubit pipi Hyunchan lalu mendorong adik nya tersebut menuju kamarnya.
"Aish, arraseyo, tidak usah mendorong ku seperti ini oppa!!"
****************
@ Youngjae House.
09:23pm.
Youngjae POV.
Aku, Minho oppa dan Eomma kini sedang berkumpul di ruang keluarga, entah kenapa tiba-tiba eomma bilang ada yang harus dia sampaikan.
"Youngjae-ah, mianhae eomma tidak memberi tahu mu sejak awal, eomma hanya memberi tahu kakak mu karena eomma rasa dia sudah cukup dewasa untuk mengerti." ucap Eomma, eh? Apa maksudnya? Aku menatap eomma dan Minho oppa bingung.
Eomma menarik nafasnya panjang lalu melanjutkan perkataannya.
"Eomma akan menikah minggu depan." tambah eomma.
"MWO?" Teriakku shock, aku menyadari apa yang baru saja aku lakukan tadi lalu langsung menutup mulut ku/
"Ne, kau tidak keberatan kan Youngjae-ah? Kau tau sejak appa mu meninggal eomma kesepian, selain itu juga harus ada yang menanggung beban keluarga kita, eomma tidak mau Minho menanggung semuanya, karena dia masih kuliah dan eomma tidak mau kuliah nya terganggu hanya karena harus mencari uang." ucap Eomma, aku terdiam sesaat.
"Apa dia baik pada eomma? Jika eomma menyukai nya dan sikapnya baik terhadap eomma, mengapa aku harus keberatan? Aku akan bahagia jika melihat eomma bahagia." Aku tersenyum kearah eomma.
"Ne, dia sangat baik pada eomma, gomawo Youngjae-ah, dia juga mempunyai seorang putra yang seumuran dengan mu, rencana nya besok malam mereka akan makan malam di rumah kita." ucap Eomma, aku mengangguk, fiuh, Aku akan mempunyai appa tiri.
Keesokan harinya~~
08:00pm
@ Youngjae's House.
Youngjae POV.
"Ish, Hyunchan-ah, sungguh, aku tidak suka memakai dress seperti ini." ucapku pada Hyunchan yang kini sedang duduk di pinggir ranjang di kamar ku sembari memperhatikan ku.
"Kkkk, aku tau, yeoja tomboy seperti mu mana suka memakai dress seperti itu." Hyunchan terkekeh pelan, dia beranjak lalu menghampiri ku.
"Tapi kau tetap cantik kok eonni." Hyunchan tersenyum simpul kearah ku, aku tersenyum sebentar kearahnya lalu kembali memasang ekspressi datar.
Yah, sekarang aku sedang memakai sebuah dress di atas lutut berwarna putih dengan sebuah pita kecil yang melingkar di bagian pinggang nya, dress yang cantik bukan? Tapi tetap saja aku tidak nyaman memakai nya! Jika bukan karna eomma yang menyuruhku untuk memakai pakaian seperti ini aku tidak akan pernah mau memakai nya.
"Hahaha, berhentilah memasang wajah seperti itu, kau jadi jelek eonni, err, pakailah ini eonni." Hyunchan memasang sebuah pita berwarna senada dengan dress ku di rambut ku.
"Eh? Aish, aku pasti terlihat sangat aneh." Aku memandang bayanganku di cermin, aigoo, apa ini benar-benar aku? Apa ini benar-benar seorang Choi Youngjae?
"Ani, kau cantik kok eonni." Hyunchan memegang pundakku lalu sedikit membenarkan dress ku.
"Hm sudah siap, aku yakin calon appa tiri dan kakak tiri mu akan terpesona melihatmu eonni, hahaha." ucap Hyunchan diiringi oleh tawa kecilnya, ish, anak ini.
"Hyunchan-ah, kau sudah selesai membantu Youngjae berdandan?" Minho oppa tiba-tiba saja masuk kedalam kamar ku.
"Sudah selesai oppa, lihatlah, Youngjae eonni sekarang sudah menjadi cinderella dadakan, Kkkkk~" Hyunchan terkekeh pelan, aku menoleh kearahnya lalu menatapnya dengan tatapan kesal.
"Kau cantik Youngjae-ah, sekarang ayo turun, Hyunchan-ah, gomawoyo, mari ikut makan malam bersama kami." ajak Minho oppa pada Hyunchan, Hyunchan membungkukkan badannya lalu menggeleng pelan.
"Cheonmaneyo, ani, Aku akan malam bersama Jason oppa di rumah, aku pulang dulu yah, Annyeong Minho oppa, dan uri cinderella, Kkkk." Hyunchan menyenggol lengan ku lalu langsung keluar begitu saja.
"Ish Jang Hyunchan!!!" Teriakku kesal, aku tidak suka dia memanggilku cinderella -_-
"Hahaha sudahlah, ayo turun, sebentar lagi mereka akan sampai." ucap Minho oppa, aku mengangguk lalu keluar dari kamar ku.
Author POV.
Youngjae dan Minho berjalan berdampingan menuju meja makan, di meja makan sudah ada eomma Youngjae serta dua orang namja.
Mengetahui kehadiran Youngjae dan Minho, kedua namja itu dan eomma youngjae beranjak dari kursi lalu menoleh kearah Youngjae dan Minho.
Seketika juga Youngjae serasa beku melihat siapa salah satu namja itu, dia, HWANG MINHYUN!!
Tidak berbeda jauh dengan Youngjae, Minhyun juga terpaku melihat Youngjae, ini tidak pernah mereka sangka sebelumnya, mereka berdua yang status nya adalah musuh di sekolah akan menjadi satu keluarga.
"Ah Youngjae-ah, Minho-ah, perkenalkan ini calon suami eomma, dan ini anak nya, Hwang Minhyun." ucap Eomma youngjae.
"K..Kau?" ucap Youngjae dan Minhyun bebarengan.
"Eh? Jadi kalian sudah saling kenal? Baguslah." Appa Minhyun -yang sebentar lagi akan menjadi appa Youngjae dan Minho- tersenyum kearah Youngjae dan Minho.
"Ah, Annyeong Youngjae-ah, Minho hyung." Minhyun membungkukkan badannya, sopan sekali, berbeda jauh dengan sifatnya pada Youngjae yang tidak pernah sopan sedikit pun.
"Annyeong Minhyun-ah." Minho membungkukkan badannya, dia menoleh kearah Youngjae lalu menyenggol lengannya.
"Ah, Annyeong, ne, aku dan Minhyun satu sekolah." ucap Youngjae.
"Bahkan satu kelas, iyah kan Youngjae-ah?" Minhyun tersenyum aneh kearah Youngjae, Youngjae mengangguk pelan sembari menatap aneh kearah Minhyun.
Youngjae POV.
"HUWAAAA, BAGAIMANA BISA NAMJA MENYEBALKAN ITU AKAN MENJADI KAKAK KU??!! AISH!!" Teriak ku frustasi, aku membenamkan kepala ku di bantal, sehingga teriakan ku tidak terlalu keras.
Apa ini sebuah mimpi? Oh tuhan, jika ini memang sebuah mimpi, ku harap aku bisa bangun sekarang juga.
"Eonni, ada apa? Kenapa kau tiba-tiba menelepon ku huh?" ucap Hyunchan sembari mengetuk pintu kamar ku, yah, selesai makan malam tadi aku langsung menelepon Hyunchan dan menyuruhkan untuk datang.
Aku beranjak dari ranjang ku lalu membukakan pintu untuk Hyunchan.
"Huwaah, Hyunchan-ah!!" Aku langsung menarik Hyunchan dan memeluknya.
"Hiks, Orang yang akan menikah dengan eomma ku adalah appa Minhyun." Ucapku, Hyunchan melepaskan pelukan ku lalu menatapku dengan tatapan tidak percaya.
"Jinjja? Omona!! Berarti kalian akan jadi kakak beradik?" ucap Hyunchan, Aku mengangguk pelan lalu duduk di samping ranjang ku, Hyunchan ikut duduk disamping ku.
"Ish, eottokeh? Aku tidak mau menjadi adik dari namja menyebalkan itu, tapi aku juga tidak mau eomma ku kecewa, aku ingin dia bahagia." ucapku pelan, aku benar-benar tidak tau apa yang harus aku lakukan sekarang.
"Yasudah terimalah kenyataan ini eonni, mungkin ini sudah takdir mu, atau mungkin ini adalah cara tuhan untuk membuat kau dan Minhyun berdamai." ucap Hyunchan dengan wajah polos, aku menoleh kearahnya yang masih tetap memasang wajah tidak berdosa.
"Ah kau ini!! Kau membuatku semakin bad mood." gerutu ku, Hyunchan terkekeh pelan lalu mengacak-ngacak rambutku.
"Hey!! Kau tidak sopan huh, aku lebih tua dari mu!!" Aku menepis tangan Hyunchan, gadis berambut hitam pendek ini kembali terkekeh.
"Kkkk, Aku tau kau lebih tua dari ku eonni." ucapnya.
"Sudahlah tidak usah marah-marah begitu, sudah aku bilang kan? Terima saja kenyataan ini, kau dan Minhyun akan menjadi saudara, bukankah itu bagus? Mungkin setelah kalian menjadi saudara dan tinggal satu rumah, kalian bisa berdamai, aku bosan melihat kalian selalu bertengkar." tambah Hyunchan.
"Aku tidak akan pernah mau berdamai dengannya!! Aku membencinya." ucapku.
"Sungguh? Mungkin sekarang kau membencinya eonni, tapi lihatlah nanti, perasaan mu akan berubah." Hyunchan kembali berkata dengan wajah tidak berdosa, ish, aku ingin sekali memukulnya dengan bantal saat ini juga.
"Berubah bagaimana huh? Catat yah Jang Hyunchan, AKU TIDAK AKAN PERNAH MENYUKAI SEORANG HWANG MINHYUN!!" ucapku tegas tepat di telinga nya, Hyunchan sedikit merintih lalu memegang telinga nya.
"Ish, Aku tidak bilang kau akan menyukai nya, aku hanya bilang perasaan mu akan berubah eonni~" ucapnya sembari mengelus pelan telinga nya.
"Atau jangan-jangan kau menyukai nya yah? Huh?" goda Hyunchan sembari tersenyum aneh, aku menggeleng cepat.
"Ani!! Ish kau ini, sudahlah, pulang sana!!" Aku mendorong Hyunchan untuk keluar dari kamar ku.
"Ya, ya, Jaljayo eonni, semoga kau memimpikan Minhyun, Hahahaha." ucap Hyunchan sebelum pada akhirnya dia berlari menjauhiku.
"JANG HYUNCHAN!!" teriakku kesal.
7 Hari kemudian...
Youngjae POV.
Ini sebuah mimpi buruk, yah, Eomma ku benar-benar menikah dengan Appa Minhyun -yang sekarang sudah menjadi appa ku-, dan sekarang, 'Appa' baru ku dan 'Kakak' baru ku itu akan tinggal di rumahku, cih, bahkan aku tidak sudi memanggil namja menyebalkan itu dengan sebutan 'Oppa'.
"Yak yeoja jadi-jadian, bukankah seharusnya kau membantuku membawa barang-barang ku ini huh? Adik macam apa kau?" ucap Minhyun sembari menaruh kedua koper besarnya di hadapanku, aku menggerutu kesal.
"Ish, berhenti memanggilku Yeoja jadi-jadian!!!" Gerutuku.
"Arraseyo, kalau begitu kau mau aku panggil apa huh? Dongsaeng?" Minhyun berbicara dengan nada seolah mengajak perang denganku, ish namja ini!
"Youngjae, Minhyun, kalian sedang apa disana? Youngjae-ah, cepat bantu Minhyun dan antarkan dia ke kamar yang berada disamping kamar mu." ucap Eomma.
"Eomma, sepertinya Youngie tidak mau membantuku." teriak Minhyun, eh tunggu, Youngie? Hey!! Kenapa dia memanggilku begitu?
"Mwo? Youngie?? Yaa!!" Aku bersiap-siap untuk memukul Minhyun, tapi teriakkan eomma dari arah dapur menghentikan ku.
"Youngjae-ah, kau tidak boleh begitu, cepat bantu Minhyun! Eomma sedang memasak makan malam." teriak Eomma, Minhyun tersenyum penuh kemenangan lalu memeletkan lidahnya kearah ku, aku menggerutu kesal.
"Arraseyo, ayo ikut aku." Aku mengambil salah satu koper Minhyun lalu berjalan mendahului nya.
************
1 bulan kemudian..
Hyunchan POV.
"Kau tau Hyunchan-ah? Minhyun sangat sangat sangat menyebalkan!! Dia menyuruhku seolah-olah aku adalah pembantunya, cih, memangnya siapa dia huh? Dia tinggal di rumahku dan dia memperlakukan ku seperti itu!! Bukankah itu sangat tidak sopan? Aaaah, Namja itu, dia menyebalkan!!" ucap Youngjae eonni sembari menggerutu kesal, aku hanya bisa diam mendengarkannya sembari kadang-kadang tersenyum mendengar ucapannya.
"Eonni-ah, apa kau sadar sesuatu? 1 Jam kau curhat padaku, dan yang daritadi kau bahas adalah Minhyun." ucapku sembari tersenyum kecil.
"Eh? Benarkah?" Youngjae eonni tampak kebingungan, sudah kuduga.
"Ne." Aku mengangguk.
"Kau menyukai nya eonni." aku berbicara dengan sedikit penekanan pada kata 'Menyukai nya'.
"Ah, ani!! Tidak mungkin!!" Youngjae eonni menggeleng cepat.
"Ani, ani, dia menyebalkan, dan aku membencinya!! Mana mungkin aku menyukai nya? Hahaha, kau ada-ada saja Hyunchan-ah." ucap Youngjae eonni sembari tertawa -paksa-, aku mendesah kecil.
"Terserah jika kau tidak percaya, aku mau pergi dulu dengan Ren oppa, annyeong eonni~" Aku beranjak dari kursi ku lalu langsung berjalan begitu saja.
"Ish, eh tunggu, Ren? Yaa!! Kau ada hubungan apa dengan namja cantik itu? Hyunchan-ah!! Hey!!" teriak Youngjae eonni, tapi aku tidak menghiraukannya dan terus berjalan meninggalkan Youngjae eonni.
**********
Author POV.
Youngjae masuk kedalam rumahnya dengan perasaan bingung, apa yang di ucapkan Hyunchan benar? Apa dia menyukai Minhyun? Entahlah, Youngjae sendiri bingung akan perasaannya saat ini, di sisi lain, dia membenci Minhyun, tapi dia juga tidak bisa untuk tidak memikirkan atau membicarakan Minhyun.
"Youngjae-ah, kau dari mana saja?" tanya Minho sembari menghampiri Youngjae.
"Ah, tadi aku habis bertemu dengan Hyunchan." jawab Youngjae sembari tersenyum.
"Eh oppa, kau mau kemana?" tanya Youngjae yang melihat dua koper besar yang di pegang oleh kakak nya itu.
"Ah ini, Aku akan pindah Youngjae-ah, aku sudah memutuskan untuk hidup mandiri, aku sudah membeli sebuah apartement kecil dengan hasil kerja ku sendiri, aku akan tinggan disana Youngjae-ah." ucap Minho, Youngjae tercekat mendengar ucapan Minho.
"M..mwo? Kenapa kau tidak bilang padaku? Jadi kau akan meninggalkanku?" tanya Youngjae dengan suara sedikit bergetar, dia benar-benar tidak bisa membayangkan harus terpisah dengan Minho.
"Ani, aku akan datang kesini jika aku sempat, dan kau juga bisa ke apartement ku jika kau mau." Minho tersenyum lembut lalu memegang pundak Yongjae.
"Ini kunci apartement ku, dan ini alamatnya." Minho menyerahkan sebuah kertas dan juga kunci pada Youngjae, namun Youngjae masih terdiam.
"Minho hyung, kau jadi pergi?" tiba-tiba saja Minhyun menghampiri Minho dan Youngjae, Minho menoleh kearah Minhyun lalu mengangguk sembari tersenyum kecil.
"Ne, Minhyun-ah, tolong jaga Youngjae yah." ucap Minho, Minhyun menoleh kearah Youngjae lalu mengangguk.
"Ne, aku janji hyung, aku akan menjaga Youngjae." Minhyun tersenyum kecil kearah Minho dan Youngjae.
"Baiklah, aku pergi dulu." ucap Minho, dia menoleh kearah Youngjae lalu memeluknya.
"Saranghae oppa." ucap Youngjae sembari membenamkan wajahnya di dada Minho, gadis itu memeluk Minho erat, entah mengapa dia merasa tidak akan pernah bertemu lagi dengan Minho.
"Na ddo Youngjae-ah." Minho melepaskan pelukannya lalu mencium kening Youngjae sebelum pada akhirnya dia pergi.
Minhyun POV.
"Sepertinya aku akan menggantikan posisi Minho hyung sebagai oppa di rumah ini." ucapku sembari merangkul Youngjae, tapi Youngjae langsung menepis tanganku.
"Cih, jangan harap kau bisa menggantikan posisi nya." Youngjae berbicara dengan nada sinis, ah gadis ini, kapan dia akan berubah? Jika boleh jujur aku sudah lelah terus bertengkar dengannya, aku ingin memperbaiki hubunganku dengannya, ditambah dengan status kami berdua yang sekarang adalah kakak adik.
"Ish, kau ini, kapan kau akan bersikap baik padaku huh?" tanyaku, tapi dia tidak menjawabnya, aku mendengus kecil lalu memegang kedua pundaknya.
"Baiklah, Aku minta maaf jika selama ini aku bersikap tidak baik padamu, maaf jika selama ini aku selalu menyakiti mu, sekarang, mari kita memulai semuanya dari awal, Aku berjanji akan menjagamu dan bersikap baik padamu." ucapku sembari tersenyum lembut kearah Youngjae, Youngjae menatapku dengan tatapan merendahkan, Aku balas menatap mata Youngjae seolah meyakinkan nya akan apa yang tadi aku ucapkan.
Namun tiba-tiba saja aku merasakan sebuah perasaan aneh, jantung ku berdetak begitu cepat, oh tuhan, ada apa ini?
"Jinjja? Atau jangan-jangan kau hanya ingin membuatku senang, setelah itu kau akan memperlakukan ku seperti kemarin-kemarin." ucapnya, Aku menggeleng lalu kembali -mencoba- tersenyum, ish, sungguh, perasaanku sangatlah aneh sekarang.
"Ani, pegang ucapanku, aku akan menjagamu, karena aku kakak mu."
Youngjae POV.
"Ani, pegang ucapanku, aku akan menjagamu, karena aku kakak mu." ucap Minhyun tersenyum manis padaku, baiklah, dia hanya menganggapku sebagai seorang adik, tidak lebih.
Ish, apa yang kau harapkan Youngjae-ah? Dia kakak tiri mu, kau tidak boleh menyukai nya, karena itu hanya akan menyakiti mu.
Tapi kurasa ucapan Hyunchan benar, aku menyukai nya, Aku menyukai seorang Hwang Minhyun, tapi apa boleh buat? Minhyun hanya menganggapku sebagai seorang adik, tidak lebih.
"Gomawo Minhyun.. Oppa." Entah apa yang membuatku memberanikan diri untuk memeluknya.
"Cheonmaneyo, dongsaeng." ucap Minhyun sembari membalas pelukan ku, aku tersenyum lalu menutup mataku, hmm, hangat, berada dalam pelukannya sangatlah hangat.
**********
Pledis high school.
Author POV.
"Mwo? Kau menyukai Minhyun?! Sudah kubilang kan." teriak Hyunchan histeris yang baru saja mendengar cerita Youngjae, mendengar Hyunchan berteriak, dengan reflek tangan Youngjae membekap mulut Hyunchan.
"Ish, Kau tidak perlu berteriak juga kan? Dasar bodoh!!" Youngjae mendorong pelan kepala Hyunchan, Hyunchan meringis pelan lalu berdecak kecil, untung saja saat ini mereka sedang berada ditaman sekolah yang bisa dibilang sepi, hanya ada mereka berdua disini.
"Mianhae eonni.. sudah kubilang kan? Kau jangan terlalu membencinya, lihatlah sekarang, Kau jadi termakan ucapanmu sendiri." ucap Hyunchan, Youngjae mendengus kecil, Hyunchan benar, Youngjae sudah termakan omongannya sendiri.
"Ahhh, lalu Aku harus bagaimana?" Youngjae mengacak-ngacak rambutnya frustasi, dia tidak tau apa yang harus dia lakukan sekarang.
"Entahlah." ucap Hyunchan sembari mengangkat bahu nya, gadis itu menghembuskan nafasnya pelan lalu terdiam sesaat.
"Kenapa Kau diam huh? Cepat bantu Aku berpikir!!" Youngjae kembali mendorong kepala Hyunchan, Hyunchan menggerutu kesal.
"Aku sedang berpikir!! Jadi berhenti mendorong kepala ku!! Atau Aku tidak mau membantumu." nada bicara Hyunchan terdengar sedikit kesal, Youngjae menghembuskan nafasku.
"Mianhae, Channie-ah~ Tolong bantu eonni mu ini yah." Youngjae memasang puppy eyes, Hyunchan mendengus kesal.
"Cih, arraseyo, hmmm.. Bagaimana jika Kau menjauhinya? Jika kau jauh dari Minhyun, mungkin perasaanmu pada Minhyun akan hilang." ucap Hyunchan, Youngjae tampak berpikir.
"Bukan ide yang buruk, tapi.... Aku kan satu rumah dengannya, bagaimana Aku bisa menjauhinya?" tanya Youngjae dengan wajah polos.
"Ish, Kau sering memanggilku bodoh, tapi sebenarnya Kau yang bodoh, bahkan lebih bodoh dariku, eonni." gumam Hyunchan.
"Caranya Kau pikirkan sendiri, sudahlah, sebentar lagi masuk, Aku ke kelas dulu yah eonni, annyeong~" Hyunchan beranjak lalu berlari begitu saja.
"Eh? Yaaa!! Jang Hyunchan!! Jangan pergi dulu! Ish."
*********
Istirahat..
@ Youngjae class.
Youngjae tampak terdiam di tempat duduknya, dia tidak menghiraukan bunyi bel istirahat yang sudah berbunyi dari 2 menit yang lalu, padahal biasanya jika dia mendengar bel, dia akan langsung berlari keluar kelas untuk pergi ke kantin.
"Hah, bagaimana caranya untuk menjauhi dia?" gumam Youngjae pelan sembari melirik kearah Minhyun yang masih berada didalam kelas, sama sepertinya.
Gadis itu mendesah pelan, dia benar-benar tidak tau apa yang harus dia lakukan, menjauhi Minhyun? mungkin jika dulu itu mudah baginya, tapi sekarang?
"Ya, kenapa melamun huh? Kau tidak pergi ke kantin?" ucap Minhyun yang tiba-tiba saja sudah duduk disamping Youngjae, Youngjae menoleh kearah Minhyun lalu mengelus-ngelus dadanya, dia sedikit kaget mendengar suara Minhyun yang tiba-tiba saja ada disampingnya.
"Ah.. Aku.." Youngjae menggaruk belakang kepalanya yang tidak gatal.
"Kau kenapa? Apa Kau sakit?" Minhyun memegang kening Youngjae, Youngjae terdiam sejanak, namun beberapa saat kemudian dia menepis tangan Minhyun.
Yah, sejak Minho pergi dari rumah, sikap Minhyun pada Youngjae berubah 180 derajat, dia menjadi lebih baik dan tidak lagi menyebut Youngjae dengan sebutan 'yeoja jadi-jadian'.
"Ani, Nan gwaenchannayo." ucap Youngjae pelan, Minhyun menaikan sebelah halisnya lalu menatap Youngjae seolah mengatakan 'benarkah?'.
"Ish, Aku sungguh tidak apa-apa, mm.. Aku mau menemui Hyunchan dulu yah, annyeong." Youngjae beranjak dari kursinya lalu hendak pergi meninggalkan Minhyun, namun tiba-tiba saja Minhyun menahan tangannya.
"Tunggu." ucap Minhyun, Youngjae kembali terdiam, gadis itu menghembuskan nafasnya, detak jantungnya sangat tidak teratur sekarang.
"Apa Kau tau? Hyunchan dan Ren.." Minhyun membalikan tubuh Youngjae aga menghadapnya.
"Mereka berdua kenapa?" tanya Youngjae mencoba terlihat biasa, padahal dia seperti sangat ingin meledak saat ini juga karena berhadapan dengan Minhyun, ditambah lengan Minhyun masih menggenggam erat tangan kirinya.
"Mereka berpacaran." jawab Minhyun, Youngjae menatap Minhyun dengan tatapan tidak percaya.
"Jinjja? Sejak kapan? Kau tau dari mana? Ish anak itu, kenapa dia tidak pernah bercerita padaku." ucap Youngjae.
"Ne, entahlah, Ren menceritakannya padaku." ucap Minhyun, Youngjae mendengus kecil.
"Hmm.. hanya itu yang ingin Aku sampaikan, annyeong." Minhyun tersenyum kearah Youngjae lalu langsung berlalu begitu saja.
Youngjae kembali terdiam, dia memegang dadanya.
"Aigoo, jantungku." gumamnya.
***
Hyunchan POV.
Aku menghembuskan nafasku kesal, hah, kalian tau? saat ini Aku sedang dihukum, ini pertama kalinya Aku kena hukuman, Aku dihukum karena tadi Aku tertidur dikelas saat pelajaran Shin songsaengnim sedang berlangsung, ini menyebalkan, kalau bukan karena tadi malam Jason oppa mengajakku ke club tadi malam, mungkin Aku tidak akan tertidur, kakakku gila bukan? Mengajak adiknya yang bahkan belum berumur 17 tahun ke sebuah club malam, Hah, mungkin in kebiasaannya saat berada di australia.
"Haaahhh, kenapa lorong ini begitu penuh dengan coret-coret tidak jelas? sh*t." gumamku kesal, yah, hukumanku adalah men cat lorong yang panjangnya 6 meter ini SENDIRI, sungguh tragis bukan? Shin songsaengnim sangatlah kejam padaku.
"Hey, tidak baik seorang yeoja berkata seperti itu." ucap seseorang sembari menghampiriku, Aku menoleh kearah orang itu dan menemukan Ren oppa sedang tersenyum kearahku.
"Eh.. oppa, kenapa Kau ada disini?" Tanyaku, Ren oppa menghampiriku lalu memperhatikan seragamku yang penuh dengan cat.
"Tadi Aku ke kelas mu, tapi Kau tidak ada, kata temanmu Kau sedang dihukum disini." jawab Ren oppa.
"Kau disuruh men cat lorong ini sendiri?" tanya Ren oppa, Aku menggangguk lalu menghambuskan nafasku kesal.
"Kasihan sekali, kenapa Kau bisa dihukum huh? Setauku Kau tidak pernah dihukum sebelumnya.." ucap Ren oppa.
"Tadi Aku tertidur dikelas." jawabku jujur.
"Ckckck, dasar, baiklah, karena Aku namja yang baik, Aku akan membantumu men cat ini semua." Ren oppa mengambil kuas (nama alat buat ng cat kuas bukan sih? kalau kuas buat ngelukis kan yah? Author gak tau.-.) yang kupegang lalu mulai men cat tembok yang penuh dengan coret-coret ini.
"Sebentar lagi akan selesai, Kau cepat juga yah men cat nya, Kkk~ kau istirahatlah." ucap Ren oppa, Aku tersenyum kecil lalu mengangguk pelan, hah, Aku sangatlah lelah.
Time is up up up you uuuu~
Tiba-tiba saja handphone ku berbunyi, Aku mengambil handphone ku lalu melihat siapa yang menelpon.
Choi Youngjae incoming call.
Eh? Youngjae eonni?
"Yeobosseyo."
"Yeobosseyo, Hyunchan-ah!!"
"Wae eonni?"
"Kau ada dimana?"
"Aku dilorong dekat perpustakaan."
"Eh? Kau sedang apa disana?"
"Aku mendapat hukuman eonni, Aku harus men cat lorong ini."
"Mwo? Tumben Kau mendapat hukuman, ah ne, apa hukuman mu sudah selesai?"
Aku melirik kearah Ren oppa, hah, kurasa sebentar lagi akan selesai.
"Sebentar lagi eonni, Ren oppa sedang membantuku, Kkk~"
"Oh, mm.. Kau dan Ren.. berpacaran? "
"Kau sudah tau? Apa Minhyun oppa menceritakannya?"
"Ne, Hyunchan-ah, Kurasa Aku tidak bisa menjauhinya."
"Kenapa?"
"Karena.. Haah Aku tidak tau kenapa! Yang pasti Aku sulit untuk menjauhinya, Aku tidak bisa menjauh saat dia menghampiriku atau berbicara padaku, eottokeh?"
"Ish molla, itu derita mu, sudahlah, Aku matikan yah, annyeong~"
Aku menutup teleponku, huh, Youngjae eonni selalu saja bertanya padaku-_-
"Nugu?" tanya Ren oppa sembari melirik kearahku.
"Youngjae eonni." jawabku.
"Oh, Aku sudah selesai, ayo kita simpan cat ini." ucapnya, Aku mengangguk lalu membantunya untuk membawa kaleng cat menuju gudang.
*************
@ Youngjae house.
17:12KST.
Minhyun POV.
"Aku pulang.." ucapku sembari memasuki rumah, tapi tidak ada yang menjawab, kemana semua orang?
"Eomma, Appa, Youngjae-ah!! Aku pulang!!" teriakku, Aku benar-benar tidak suka jika tidak ada yang menyaut perkataanku, Aku mengedarkan pandanganku keseluruh penjuru ruangan, benar-benar tidak ada siapa pun disini.
"Minhyun-ah, Kau baru pulang pulang?" ucap seseorang, akhirnya ada yang menyaut juga, Aku menoleh kearah orang itu dan menemukan Youngjae dengan pakaian berantakan sedang berjalan kearahku.
"Ne, Kau tau kan aku ikut ekskul." ucapku, Youngjae mengangguk pelan sembari menguap, Aku terkekeh kecil, bisa kutebak dia baru saja bangun tidur.
"Eomma dan Appa kemana?" tanyaku sembari duduk di sofa, Aku membuka dasi seragamku lalu melemparkan tas ku ke sembarang tempat.
"Ke nami island, mereka akan menginap disana selama 1 minggu." jawab Youngjae sembari duduk disampingku, Aku menoleh kearahnya.
"Ke Nami island? Dan mereka tidak mengajak kita? Padahal Aku ingin liburan." gerutuku pelan.
"Ish, Kau mau menganggu 'honeymoon' mereka?" tanya Youngjae, Aku mendengus kesal.
"Kenapa mereka baru ber bulan madu sekarang?" tanyaku, Youngjae mengangkat bahunya.
"Entahlah, ya, berarti selama seminggu kita hanya akan tinggal bersama.. berdua.." ucap Youngjae pelan, Aku kembali menoleh kearahnya.
"Memangnya kenapa huh? Kita kan adik kakak." ucapku, Youngjae terdiam, tiba-tiba saja sebuah ide jail tersirat di pikiranku.
"Ah ne, Kita hanya saudara tiri yah." tambahku sembari memasang evilsmirk kearah Youngjae.
"Bisa saja sesuatu yang tidak kita inginkan terjadi, benarkan?" tanyaku, Aku mendekatkan tubuhku kearah Youngjae lalu merangkul bahunya, dia tampak kaget.
"Kau.. Kau mau apa huh?" Youngjae menepis tanganku lalu beranjak dari sofa, wajahnya terlihat ketakutan, hahaha, dia sangatlah lucu jika sedang seperti ini.
Aku menatap wajahnya lalu menggenggam pergelangan tangannya.
"Aku mau Kau." Aku tersenyum mesum(?) kearah Youngjae.
Youngjae POV.
"Aku mau Kau." ucap Minhyun sembari tersenyum aneh kearahku, Aku menelan ludahku, ah, meski senyumnya tampak aneh(?) tapi tetap saja dia sangat tampan><
"Ish, apa maksudmu huh?" Aku hendak menepis tangannya namun tiba-tiba saja dia menarikku dan..
BUGG!!
Tubuhku terjatuh tepat diatas tubuh Minhyun, dan bibirku juga tepat mengenai bibirnya, untuk beberapa saat Aku terdiam, tubuhku terasa beku sekarang.
Aku menatap wajah Minhyun, Minhyun bukannya mendorongku atau menyingkirkan tubuhku dari tubuhnya, tapi dia malah menutup matanya, ya!! Apa dia gila?
Aku masih terdiam, Aku benar-benar tidak bisa melakukan apapun sekarang, Kurasa Aku juga gila seperti Minhyun, Aku hanya diam dan membiarkan Minhyun menciumku, bahkan Aku ikut menutup mataku.
"Youngjae eonni! Aku da.." teriak seseorang, dengan segera Aku membuka mataku lalu menjauhkan tubuhku dari Minhyun, begitu pun dengan Minhyun.
"H.. Hyunchan-ah." ucapku dan Minhyun bebarengan mendapati Hyunchan sedang berdiri diambang pintu rumahku, Hyunchan menatapku dan Minhyun dengan tatapan kaget.
Ah yah, Aku baru ingat, tadi Aku menelepon Hyunchan dan menyuruhnya untuk datang kesini menemaniku.
"Ka.. Kalian.." ucapnya kaget, Hyunchan menelan ludahnya lalu menghampiriku dan Minhyun.
Aku menoleh kearah Minhyun yang sedang memegang belakang kepalanya, Minhyun tersenyum canggung kearah Hyunchan.
"Kau... Kau melihatnya? Kumohon jangan salah paham." ucap Minhyun, Aku menoleh kearah Hyunchan lalu mengangguk pelan.
"Ne, jangan salah paham, tadi hanya kecelakaan." ucapku, Hyunchan terdiam lalu duduk di antara Aku dan Minhyun, Hyunchan menoleh kearahku dan Minhyun secara bergantian.
"Kecelakaan? tapi tadi kalian tampak menikmatinya." ucap Hyunchan hati-hati dengan wajah polos, Aku menggaruk belakang kepala ku yang tidak gatal lalu menoleh kearah Minhyun, ah Hwang Minhyun, kumohon berbicaralah, Aku yakin Hyunchan akan berpikiran yang tidak-tidak.
Hening, tidak ada yang berani bicara sekarang, entah Aku, Minhyun atau Hyunchan, kami sibuk dengan pikiran kami masing-masing.
"Mianhae." ucap Minhyun pada akhirnya memecahkan keheningan, Aku dan Hyunchan menoleh kearah Minhyun.
"Tadi aku ingin mengerjai Youngjae, tapi malah jadi seperti ini, Jeongmal mianhae Youngjae-ah." tambah Minhyun, dia beranjak lalu membungkukkan badannya kearahku.
"Maaf." ucap Minhyun, Aku menghembuskan nafasku pelan.
"Gwaenchanna." Aku tersenyum kecil kearah Minhyun, begitupun dengan Minhyun, dia tersenyum kearahku, ish manisnya.
Setelah itu semuanya kembali hening, Aku melirik kearah Hyunchan yang sedang menatapku dan Minhyun dengan tatapan aneh.
"W.. wae? Kenapa menatapku seperti itu?" tanya Minhyun yang tampak mulai gelisah menerima deathglare dari Hyunchan.
"Ani, hanya saja.." Hyunchan menghentikan perkataannya lalu menoleh kearahku.
"Kau..apa kau menyukai Youngjae eonni?" tanya Hyunchan kembali menatap Minhyun, Aku menelan ludahku, aish anak ini, kenapa dia bertanya seperti itu pada Minhyun?
Minhyun POV.
"Kau.. apa kau menyukai Youngjae eonni?" tanya Hyunchan, Aku menelan ludahku, eottokeh? Jika boleh jujur, sebenarnya Aku punya perasaan pada Youngjae, dan tadi.. Aku memang sengaja tidak mendorong tubuh Youngjae saat dia jatuh menimpa tubuhku.
"Apa maksudmu huh? Bagaimana mungkin Aku menyukainya, Kau ada-ada saja, hahaha." Aku tertawa paksa, Hyunchan dan Youngjae menatapku dengan tatapan aneh, ani, hanya Youngjae yang menatapku dengan tatapan aneh, sedangkan Hyunchan kembali memberikan deathglare nya padaku.
"Jinjja?" tanya Hyunchan semakin menyelidik, ah Ren, Aku benar-benar ingin membunuh yeojachingu mu ini saat ini juga-_-
"Tentu." jawabku sembari mencoba biasa, kami terdiam beberapa saat, sampai pada akhirnya Hyunchan ber-oh ria.
"Yasudah, Aku pergi, Minhyun oppa, jaga Youngjae eonni yah, annyeong." Hyunchan beranjak lalu membungkukkan badannya dan berlari keluar begitu saja.
"Hah anak itu." gumam Youngjae sembari menghembuskan nafas panjang, Aku menjatuhkan tubuhku disampingnya.
"Aku tidak sangka Hyunchan sangat menyebalkan." ucapku, Youngjae menoleh padaku lalu terkekeh pelan.
"Dia memang begitu." ucap Youngjae, Aku mendengus pelan, akhirnya suasana kembali sepi, Aku melirik kearah Youngjae yang tampak sedang menutup matanya, apa.. Aku harus mengatakan perasaanku padanya? Aku tidak bisa jika harus terus berpura-pura seperti ini.
"Hmm.. Youngjae-ah." panggilku, Youngjae membuka matanya lalu menoleh padaku.
"Wae?" tanya nya.
"Emm, Nan.." Aku terdiam beberapa saat sebelum melanjutkan ucapanku, Aku menelan ludahku lalu menoleh kearah Youngjae.
"Nan neo joahae." ucapku pada akhirnya, Youngjae menaikan sebelah halisnya lalu tertawa sinis.
"Kau mau mengerjaiku lagi? Sudahlah Minhyun-ah, Aku lelah." ucapnya.
"Ani, Aku serius, Aku menyukaimu, Aku tau perasaanku ini salah, tapi.. Aku benar-benar menyukaimu, dan tadi.. Aku sengaja tidak mendorongmu saat Kau jatuh menimpa tubuhku, Aku sengaja tidak melepaskan bibirku dari bibirmu, karena.. Aku menyukaimu." ucapku, Aku menatapnya beberapa saat lalu langsung menundukkan kepalaku.
Aku menutup mataku, mencoba menebak apa yang akan dia ucapkan.
"A.. Aku juga menyukaimu." ucapnya pada akhirnya, Aku mendongakan kepalaku lalu menatapnya.
"Aku juga menyukaimu Minhyun-ah, Aku sempat berpikir Kau tidak mungkin menyukaiku karena saat itu Kau pernah bilang bahwa Kau hanya menganggapku sebagai seorang adik saja." tambahnya.
"Hyunchan juga tau Aku menyukaimu." Youngjae menoleh kearahku, Aku tersenyum kecil.
"Dan.. berarti tadi Kau berbohong pada Hyunchan?" tanya Youngjae, Aku terkekeh pelan lalu mengangguk.
"Tentu saja, jika Aku jujur, anak itu pasti akan menceritakannya pada Ren, dan Ren akan menceritakannya pada JR, Aron, dan juga Baekho, setelah itu pasti satu sekolah akan heboh." jawabku, Youngjae mengangguk pelan.
"Hmm, jadi sekarang kita berpacaran?" ucapku, Youngjae menoleh kearahku.
"Huh? Bagaimana bisa kita berpacaran? kita kan saudara, yah meski hanya saudara tiri." ucap Youngjae.
"Eum, bagaimana kalau..." Aku membisikkan sesuatu ke telinga Youngjae.
Youngjae menoleh kearahku lalu menghembuskan nafasnya.
"Baiklah."
*******
Keesokan harinya...
Pledis high school.
Author POV.
"Minhyun-ah!!" teriak Ren yang saat itu sedang bersama Hyunchan sembari berlari menghampiri Minhyun yang baru saja masuk kedalam gerbang sekolah, Minhyun tersenyum kearah Ren.
Hyunchan ikut menghampiri Minhyun, dia tampak mencari seseorang.
"Kau tidak bareng dengan Youngjae eonni?" tanya Hyunchan, Minhyun menggeleng.
Hyunchan mengangguk-nganggukan kepalanya lalu menghembuskan nafasnya, tidak lama kemudian seseorang yang tidak lain adalah Youngjae berlari menghampiri Minhyun, Ren dan juga Hyunchan.
BUG!!
Tiba-tiba saja Youngjae menabrak Minhyun hingga Minhyun tersungkur ketanah.
"Yaa!!! Kalau jalan liat-liat dong!! Kau tidak punya mata huh?" Minhyun beranjak lalu membersihkan seragamnya yang sedikit kotor, namja itu menatap Youngjae dengan tatapan marah.
"Apa Kau bilang? Ya!! Sudah jelas-jelas Kau melihatku berlari, kenapa Kau tidak menyingkir? Kau yang salah." ucap Youngjae.
"Mwo? Kau!! ish, dasar Yeoja jadi-jadian!!"
"Apa? Kau namja menyebalkan, jelek, dungu pula."
"Ya Kau!! Aku akan melaporkan kelakuanmu pada Eomma dan Appa!! Aku kakakmu!!"
"Cih, Aku tidak pernah sudi mempunyai kakak sepertimu!!"
Youngjae dan Minhyun terus saja beradu mulut, sedangkan Hyunchan dan Ren yang melihatnya hanya bisa melongo.
"Mereka berdua kembali seperti semula." ucap Ren, Hyunchan menoleh kearah Ren lalu mengangguk pelan.
"Kau tau apa yang terjadi?" tanya Ren, Hyunchan mengangkat bahunya.
"Molla." jawab Hyunchan, Ren menghembuskan nafasnya.
"Mereka berdua memang aneh, lebih baik kita pergi, kkaja~"
End...
Ta-dah!! It's my fanfiction!! Yes. sir!! (?) /apaini.
gak jelas yah?.-.
apa yang terjadi sama Youngjae+Minhyun? :3
Hanya author, Youngjae dan Minhyun yang tau, haha :p
yaelah, nae kira eomma youngjae sama appa minhyun bakalan bercerai, sehingga minhyun sama youngjae bisa bersatu.. :)
BalasHapus