Minggu, 29 Juli 2012

Fanfiction/One day/Aron kkwak

Title:One day.
Author:Chan
Genre:Romance, AU.
Lenght:Chapter 1 of 2.
Rate:PG13+.
Cast:
Aron Kkwak (NU'EST)
Choi Young Jae (OC)
And other

*****




Youngjae POV.
Aku membuka mataku perlahan saat merasakan sinar matahari menerobos masuk kedalam kamar ku, Aku sedikit menguap.
"Yak pemalas, bangunlah!" ucap seseorang sembari menarik selimutku, Aku menggeliat malas.
"Ah eomma~ Aku masih mengantuk." ucapku malas sembari menutup wajahku dengan bantal.
"Yak!! Aku bukan eomma mu!! Chagiya~ bangunlah." tiba-tiba saja aku merasakan seseorang nemelukku dari belakang, Aku membuka mataku lalu menoleh ke belakang dan menemukan seorang namja yang sangat kukenal sedang memelukku.
"See, I'm not your mother." namja yang kini berada tepat dihadapanku ini tersenyum manis, tangan kanannya mencubit pelan hidung ku.
"Aron oppa, kenapa kau ada disini huh? Dan.. Yaaa!! Cepat menyingkir dari kasur ku!!" Aku memukul Aron oppa dengan bantal saat menyadari posisi nya yang kini sedang tidur disampingku sembari memelukku.
Ish, bagaimana kalau Eomma melihat? Pasti dia akan berpikir yang tidak-tidak.
"Ish, appo!! Baiklah, cepatlah bangun, setelah itu Kau mandi dan bersiap." Aron oppa beranjak dari tempat tidur ku.
"Bersiap? Kita akan kemana?" tanyaku sembari duduk disamping tempat tidur ku, Aron oppa tersenyum lalu mengacak-ngacak rambut pendekku.
"Kita akan kencan!! Kencan special ala Prince Aaron kkwak." ucap Aron oppa sembari mengedipkan sebelah matanya, Aku terkekeh pelan.
"Prince? Kau yakin Kau adalah seorang pangeran?" tanyaku sembari tertawa kecil.
"Of course, I'm a prince, and today, you'll will be my princess." Aron oppa berjongkok dihadapanku lalu kembali tersenyum.
Tidak biasanya Aron oppa bersikap seperti ini padaku, atau mungkin.. Ini hari special hingga dia memperlakukanku seperti ini? Ah ani, ini bukan ulang tahunku atau dia, hari ini juga bukan hari anniversary kita.
"Yak kenapa melamun huh? Cepatlah mandi, Aku tidak mau mempunyai putri yang bau." ucap Aron oppa, Aku sedikit mengembungkan pipiku kesal lalu beranjak.
"Arraseyo, Oppa.. Kau keluarlah sana!!" Aku mendorong Aron oppa untuk keluar dari kamar ku.

******

Sekarang sudah menunjukan pukul 9 pagi, dan kini, Aku dan Aron oppa sedang berada disebuah taman.
"Chagiya~" tiba-tiba saja Aron oppa memelukku dari belakang.
"Wae oppa?" tanyaku, Aron oppa menaruh kepalanya di pundakku lalu mencium pipi ku.
"Apa kau ingat ini tempat apa huh?" tanya nya sembari mempererat pelukannya.
"Tentu saja, ini tempat dimana pertama kali kita bertemu, tempat kau menyatakan perasaanmu, dan tempat kau mengambil firstkiss ku." ucapku, Aron oppa terkekeh pelan lalu mencubit pelan pipi ku tanpa melepaskan pelukannya.
"Kau masih ingat ternyata." ucapnya pelan, Aku menoleh kearahnya.
"Hhh.. Choi Youngjae, saranghae, pokoknya Aku tidak akan membiarkan seorang pun menyakiti mu, selama aku bisa, aku akan terus menjagamu." ucapnya sembari menutup matanya.
Aku terdiam beberapa saat.
"Oppa." panggilku.
"Ne?" Aron oppa membuka matanya lalu melepaskan pelukannya.
"Neon gwaenchannayo?" tanyaku, sungguh, Aku merasakan ada sesuatu yang aneh pada Aron oppa, entah apa itu.
"Aku baik-baik saja, wae huh?" Aron oppa tersenyum kearahku.
"Jinnja?" tanyaku tidak yakin, Aron oppa tersenyum -lagi- lalu mengacak-ngacak rambutku.
"Ne, sudahlah, ayo kita ke tempat berikutnya, kkaja~" Aron oppa langsung menarikku begitu saja.
"Eh? Ish~"

******


Sekarang aku dan Aron oppa sedang berada disebuah toko boneka, entah kenapa dia mengajakku kesini.
"Oppa, kenapa kau mengajakku kesini?" tanyaku, Aron oppa yang sedari tadi sibuk melihat-lihat boneka menoleh kearahku.
"Aku ingin mencarikan boneka untuk menemani mu." ucapnya sembari tersenyum kecil, tunggu, menemaniku?
"Eh?" Aku menaikan sebelah halisku, Aron oppa mengacak-ngacak rambutku lalu menyodorkan sebuah boneka beruang berwarna putih yang cukup besar kearahku.
"Ini, manis bukan?" ucapnya tersenyum lebar, Aku menerima boneka itu lalu mendekatkannya pada wajah Aron oppa.
"Mirip sekali denganmu oppa, hahaha." Aku tertawa kecil.
"Jinjja?" Aron oppa memegang boneka itu lalu mengembungkan pipinya.
"Kau semakin mirip dengan boneka ini oppa, Kkkk~" Aku mencubit pipi Aron oppa, Aron oppa tersenyum kearahku.
"Baiklah, Aku rasa kau menyukai boneka ini, mulai sekarang, boneka ini akan menemani mu, jika nanti Aku pergi, boneka ini akan menjagamu, dan jika nanti kau merindukanku, Kau tinggal memeluk boneka ini." ucap Aron oppa, Aku terdiam beberapa saat, apa maksud dari perkataannya ini?
"Ayo kita bayar boneka ini~"

*****

"Almeoni, kami pulang." Aron oppa membuka pintu rumahku, tangan kanannya menggenggam erat tanganku.
Aron oppa memang sudah biasa memanggil Eomma ku dengan sebutan 'Almeoni', mungkin karena Aku dan dia sudah berhubungan lebih dari 3tahun, dia jadi tidak merasa canggung sama sekali.
Aku hanya tinggal dengan Eomma ku.
Kedua orang tuaku sudah bercerai sejak Aku berusia 9 tahun.
"Aron-ah, Youngjae-ah, kalian sudah pulang? Ayo ikut makan malam bersama kami." ucap Eomma yang sedang menyiapkan makan malam.
"Ani, tadi kita sudah makan malam diluar." ucapku.
"Baiklah kalau begitu." Eomma tersenyum kearahku dan Aron oppa.
"Ah Aku lelah sekali~" gumamku pelan, Aron oppa menoleh kearahku.
"Kau lelah huh?" tanya Aron oppa, Aku mengangguk pelan, yah, seharian ini Aku pergi dengan Aron oppa, mana mungkin Aku tidak lelah.
"Kalau begitu Kau harus ber istirahat." tiba-tiba saja Aron oppa mengangkat tubuhku.
"Yaaa!! Oppa!! Lepaskan!!" teriakku sembari memukul-mukul tubuhnya dengan boneka yang tadi baru kita beli, ish, sebenarnya apa yang ada didalam pikirannya? Dia menggendongku dihadapan Eomma.
"Baiklah" Aron oppa membuka pintu kamarku lalu menjatuhkan tubuhku dikasur.
"Ish, nappeun!! Sudah pergi sana, Aku mau istirahat." ucapku, tapi Aron oppa malah duduk ditepi tempat tidurku.
"Ish, tidurlah, Aku akan menyanyikan sebuah lagu untukmu sampai kau tertidur." Aron oppa mengelus pelan rambutku.
"Baiklah." Aku menaruh boneka yang sedari tadi kupegang lalu mulai menutup mataku.
"Kau mau Aku bernyanyi lagu apa?" tanya Aron oppa.
"Hmmm... Lagu Orange caramel, Shanghai romance." Aku membuka mataku lalu tertawa kecil.
"Shanghai romance?" tanya nya, Aku terkekeh pelan, Aron oppa memang tidak terlalu tau banyak lagu-lagu korea, dia besar di New york.
"Kkk~ lagu apa saja oppa." ucapku, Aron oppa mencubit pelan hidungku lalu membaringkan tubuhnya disampingku.
"Eh oppa.." Aku hendak beranjak, tapi Aron oppa menahanku.
"Tenanglah, Aku tidak akan melakukan apapun padamu." dia tersenyum manis kearahku, Aku mengangguk pelan, mencoba percaya pada ucapannya.
Aron oppa tersenyum kecil lalu menarikku kedalam pelukannya, tangan kanannya memeluk erat pinggangku, sedangkan tangan kirinya mengelus pelan rambutku.
Aku membalas pelukannya lalu menutup mataku.
Aron oppa pun mulai menyanyikan sebuah lagu untukku, dia menyanyikan lagu Brian Mcknight, Back at one.
"One..Youre like a dreams come true." Aron oppa bernyanyi dengan suara sedikit serak, tunggu, dia menangis?
"Two..Just wanna be with you." semakin lama suaranya semakin serak.
"Oppa, Kau menangis?" Aku membuka mataku lalu mendongakan kepalaku, mencoba melihat wajah Aron oppa, benar saja, matanya sedikit merah.
"Ah, ani, cepat tidur lagi." Aron oppa kembali mendekapku, dia mencium kening ku.
"Good night my princess." ucapnya sembari mencium mataku.
"Aku harap kau bermimpi indah." dia mencium hidungku.
"Dan.." Aron oppa mengangkat daguku.
"Saranghae." dia mencium pelan bibirku.
Dia tidak melakukan apapun, hanya menempelkan bibirnya pada bibirku, beberapa saat kemudian dia melepaskannya.
Dia tersenyum kearahku.
"Oppa.." ucapku.
"Hm?" Aron oppa kembali menarikku kedalam dekapannya.
"Kau tidak apa-apa?" tanyaku.
"Ne, Aku tidak apa-apa, cepatlah tidur." jawabnya, Aku mengangguk pelan lalu kembali menutup mataku.
"Saranghae oppa, Jeongmal saranghae."

*****

Aku membuka mataku perlahan.
"Eungh..Aron oppa~" gumamku pelan, Aku mengucek-ngucek mataku, tunggu, kemana Aron oppa? Bukankah tadi malam dia tidur disampingku?
Aku beranjak dari tempat tidur ku lalu keluar dari kamar ku.
"Eomma~ apa tadi malam Aron oppa pulang?" tanyaku pada Eomma yang sedang duduk di sofa, Eomma tidak menjawab.
"Eomma kenapa?" tanyaku sembari duduk disamping Eomma, eh, Eomma menangis?
"Youngjae-ah.." ucap Eomma dengan suara bergetar.
"Aron.." tambahnya.
"Eh? Aron oppa kenapa? Apa yang terjadi eomma? Kenapa eomma menangis?" tanyaku khawatir.
"Dia.. Dia sudah pergi." ucap Eomma.
"Mwo? Maksud eomma?" tanyaku bingung, entah kenapa perasaanku menjadi sangat tidak enak.
"Dia... Dia sudah meninggal Youngjae-ah." ucap Eomma.
Seketika juga dadaku terasa sangatlah sesak, serasa ada sebuah pedang yang sangat tajam menghujam dadaku.
"Mianhae Youngjae-ah, sebenarnya..."
Eomma menceritakan semuanya, dia menceritakan tentang penyakit Aron oppa selama ini, penyakit yang dia rahasiakan dariku, Eomma bilang Aron oppa meminta Eomma merahasiakan ini dariku, dia ingin Eomma menceritakannya saat dia sudah pergi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

[!!] Gunakan bahasa yang sopan. Terima kasih.