Minggu, 29 Juli 2012

Fanfiction/One Day/Aron kkwak.

"One day" chapter 2.



*****
All of Youngjae POV.


Kini, Aku berada di makam Aron, entah apa yang Aku rasakan sekarang, sedih? Terpuruk? Kurasa perasaanku lebih dari itu, kehilangan seseorang yang sangat berarti bagiku, seseorang yang selalu ada disampingku, seseorang yang selama ini selalu menjagaku, seseorang yang selalu bisa membuatku tertawa, kini dia sudah pergi.
Aku terdiam, menatap pilu sebuah batu nisan yang berada dihadapanku.
"Baboya.." lirihku.
"Kau bilang Kau akan terus menjagaku, Kau bilang Kau selalu akan ada disampingku, tapi apa buktinya hah?" teriakku, sungguh, Aku tidak dapat menahannya lagi (Backsong:Ailee-Heaven).
"Kau.. Aku tidak mau lagi memanggilmu oppa!! Kenapa Kau merahasiakan semuanya dariku hah?" Aku terduduk dihadapan batu nisan Aron.
"Kenapa Kau pergi begitu saja hah? Kemarin... Apa Kau sengaja? Kau mengajakku kencan, membelikanku sebuah boneka, apa itu caramu untuk mengucapkan selamat tinggal?"
"Aku membencimu Aron kkwak, AKU MEMBENCIMU!! Kau tau Kau sangatlah berarti untukku, tapi kenapa Kau pergi hah? Kenapa Kau tidak bilang dari awal jika Kau sakit?"
"Kau keterlaluan!!! Kau pikir Aku bisa bahagia tanpa ada Kau disampingku? Jawab Aku Aron-ah, JAWAB AKU!!" teriakku, Aku sangatlah frustasi sekarang, tidak peduli dengan keluarga Aron dan Eomma ku yang menatapku dengan tatapan yang tidak dapat kuartikan.
"Kau milikku satu-satunya Aron-ah, Kau pikir Aku bisa melepaskanmu begitu saja?"
"Aku membencimu!!! Apa Kau dengar? Aku membencimu Aron-ah, kenapa kau pergi?" Aku menundukan kepalaku sembari memukul-mukul batu nisan Aron, beberapa saat kemudian Aku menangis sejadi-jadinya.
"Eonni.." seseorang memegang pundakku.
"Aron oppa menitipkan ini padaku." gadis yang memegang pundakku itu menyerahkan sebuah CD padaku.
"Aku Laura, Aku adik Aron oppa." ucapnya.
"Kau yang sabar Eonni, ini berat untuk kita semua."  tambahnya, Aku mendongakan kepalaku lalu menoleh kearah Laura, gadis itu tersenyum kecil, senyum yang sangat dipaksakan.
"Pulanglah eonni, Aku yakin Aron oppa akan sedih jika melihatmu begini." ucapnya, Aku terdiam sejenak, beberapa saat kemudian Aku beranjak, dan tanpa sepatah kata pun Aku pergi begitu saja.

******

@ Youngjae house.



Aku masuk kedalam kamar ku dalam keadaan yang sangat berantakan, Aku berjalan dengan langkah gontai lalu duduk ditepi tempat tidurku.
Aku menoleh kearah sebuah bingkai photo yang berada dimeja disamping tempat tidurku, Aku meraih bingkai photo tersebut, Aku tersenyum miris menatap photoku dan Aron oppa yang berada di bingkai tersebut.
Aku menggenggam bingkai photo tersebut lalu membantingnya kelantai.
"Aaaargghhh!!" teriakku, Aku beranjak lalu melemparkan barang-barang yang ada dihadapanku, Aku bahkan tidak dapat mengontrol diriku sendiri.
"Youngjae-ah." Eomma masuk kedalam kamarku, Aku menoleh pada Eomma.
"Eomma..." Aku berjalan kearah Eomma lalu langsung memeluknya.
"Aron-ah.. Hiks.." Aku kembali menangis dipelukan Eomma.
Eomma membalas pelukanku, dia membelai lembut rambutku.
"Kau tidak boleh seperti ini Youngjae-ah."

*********

Sudah 3 hari sejak kepergian Aron oppa, jujur, semuanya terasa sangatlah berbeda.
Aku menghembuskan nafasku perlahan sembari menatap langit-langit kamar ku.
"Aron oppa.." gumamku pelan.
"Kau sedang apa disana? Apa Kau tau? Baru 3 hari Kau pergi, tapi Aku sudah merasa sangat kesepian." tambahku.
Ah yah, CD yang diberikan Laura, Aku belum melihatnya
Aku beranjak dari tempat tidur ku lalu membuka laci dimeja yang berada disamping tempat tidurku, Aku mengambil CD itu lalu berjalan menuju meja belajarku, Aku duduk di kursi lalu menyalakan laptop ku.
"Hhh.. Aku harus melihatnya." gumamku, Aku memasukan CD nya lalu menunggu beberapa saat, tidak lama kemudian muncullah wajah Aron oppa.

"Annyeong Choi Young Jae, Aku Aron kkwak, seorang pangeran tampan yang datang dari dunia khayalan, Kkk~" Aron oppa tampak tertawa kecil, meski itu terdengar sangatlah di paksakan.
"Ada tiga hal yang ingin Aku sampaikan padamu."
"Pertama.. Aku ingin mengucapkan terima kasih karena hari ini Kau sudah mau menjadi tuan putri ku, terima kasih karena sudah memberikan satu hari yang sangat berarti untukku, terima kasih karena sudah memberiku kenangan yang sangat indah di jam-jam terakhir sisa hidupku."
"Terima kasih karena sudah bersedia menemaniku selama 3 tahun terakhir, Kau tau? Sebenarnya Aku ingin Kau menemaniku lebih dari itu, Aku ingin Kau terus berada disampingku untuk 10 tahun, 20 tahun, 50 tahun, bahkan 80 tahun kedepan, Aku ingin selamanya berada disampingmu, Aku ingin selamanya dapat menjagamu, tapi kurasa.. Yang maha kuasa tidak mengijinkannya."
"Dia berkehendak lain, dia hanya membiarkan Aku berada Disampingmu hanya untuk 3 tahun saja."
"Tapi meski begitu.. Aku tetap men syukuri nya, Kau telah membuat hari-hari ku selama beberapa tahun terakhir menjadi sangat indah."
"Terima kasih Youngjae-ah, Aku tidak akan pernah melupakannya." Aron oppa tampak tersenyum manis, meski wajahnya terlihat sudah sangat pucat.
"Kedua... Aku ingin minta maaf, Maaf karena meninggalkanmu tanpa pamit, kau tau? Rasanya terlalu sulit untukku jika harus mengatakan selamat tinggal secara langsung padamu, Kau tau Aku tidak pernah mau berpisah denganmu."
"Maaf jika Aku pernah membuatmu menangis, Maaf jika Aku pernah membuatmu susah, Aku sudah berusaha semampuku untuk tidak menyakitimu, meski pada akhirnya Aku tau Aku akan menyakiti mu.."
"Maaf karena Aku harus mengatakan ini.... Selamat tinggal Youngjae-ah, Aku harus pergi.."
"Aku yakin Almeoni sudah mengatakan alasan mengapa Aku harus pergi."
"Maaf Youngjae-ah, Aku tidak bermaksud menyakitimu dengan cara merahasiakan semuanya darimu.. Aku hanya tidak ingin melihatmu menangis atau sedih jika Kau mengetahuinya sejak awal.."
"Aku tidak bisa melihatmu menangis, oleh karena itu Aku memilih untuk merahasiakannya darimu.. Aku harap Kau mau memaafkanku."
"Dan yang terakhir... Aku punya satu permintaan dan sebuah pertanyaan untukmu.."
"Apa.. Kau akan bahagia tanpa ada Aku disampingmu?" suara Aron oppa terdengar mulai sedikit serak dan juga lemah, matanya juga mulai memerah.
Aku terdiam, setetes air mata mulai jatuh begitu saja dari dua kelopak mataku.
"Aku yakin Kau dapat bahagia meski tidak ada Aku disampingmu."
"Dan... Ini adalah permintaan ku, mau tidak mau Kau harus menurutinya." Aron oppa terlihat mencoba tersenyum meski wajahnya benar-benar sangat pucat.
"Aku ingin Kau bisa mencari pengganti ku, meski Aku yakin yang akan menggantikan posisi ku nanti untuk menjagamu tidak akan lebih tampan dariku, hahaha." Aron oppa tertawa pelan.
"Youngjae-ah.. Hanya itu yang ingin Aku sampaikan."
"Dan ah iyah, satu hal yang harus Kau ingat, Aku mencintaimu."
"Sekarang Aku harus pergi.. Aku pergi untuk ber istirahat.. Selamanya.."
"Nanti.. Saat Kau sudah menemukan pengganti ku, Kau akan menemukan sosok ku dalam dirinya."
"Sosok ku yang sangatlah mencintaimu dan selalu ingin menjagamu."
"Selamat tinggal Youngjae-ah, kini tugas ku sebagai Pangeran mu sudah selesai, Aku yakin nanti Kau akan mendapatkan seorang Pangeran baru."
"Annyeong~ Prince Aron kkwak harus segera ber istirahat, Bye Choi Young Jae, Aku mencintaimu.." Aron oppa tersenyum kecil lalu melambaikan tangannya... Dan video ini pun berakhir.
Aku terdiam beberapa saat.
"Oppa.." gumamku pelan dengan suara serak, yah, sedari tadi Aku menangis saat melihat video ini.
"Selamat tinggal oppa, Aku berjanji akan mencari penggantimu.. Meski itu sangat sulit untukku.." ucapku pelan.
"Aku juga mencintaimu oppa."









-End-

Mian pendek,ngetik pake hp :3

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

[!!] Gunakan bahasa yang sopan. Terima kasih.